Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakai Kaus Jokowi-Prabowo 2024 di Mata Najwa, M Qodari: Imajinasi Politik Orang Indonesia

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pakai Kaus Jokowi-Prabowo 2024 di Mata Najwa, M Qodari: Imajinasi Politik Orang Indonesia
Tangkap Layar YouTube/Najwa Shihab
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021).

Diketahui tema Mata Najwa tersebut ialah "Gaduh 3 Periode".

Qodari mengungkapkan, Jokowi dan Prabowo menjadi imajinasi politik masyarakat Indonesia.

"Terus terang saya bukan ngomongin tiga periode, saya bicara mengenai Jokowi dan Prabowo, yang kebetulan pada saat ini dan selama ini, menjadi imajinasi politik orang Indonesia tentang siapa tokoh yang layak memimpin bangsa ini," ungkapnya dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Baca juga: Isu Jabatan Presiden 3 Periode, 99,9% DPD RI Diyakini akan Menolak

Baca juga: Isu Presiden Tiga Periode, Bambang Soesatyo: Hanya Skenario ‘Halu’ dari Para Petualang Politik  

Qodari mengungkapkan, kondisi politik Indonesia secara garis besar membaik setelah Prabowo bergabung di kabinet Jokowi.

"Menurut saya, secara garis besar, politik Indonesia stabil. Ada catatan juga, begitu Prabowo bergabung dengan Jokowi di kabinet, hoaks turun 80 persen," ungkapnya.

"Harus dikatakan, pendukung Prabowo, minimal sebagian datang dan mendukung Prabowo," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Qodari mengungkapkan masyarakat Indonesia telah terbelah dalam dua kali gelaran Pilpres 2014 dan 2019, saat Jokowi dan Prabowo bertarung.

"Pembelahan yang terjadi, imajinasi politik masyarakat Indonesia mengenai pemimpin mereka itu begitu dalam," ungkap Qodari.

Qodari menyebut, kaus yang ia kenakan hanyalah gagasan dari diri pribadi.

"Ini gagasan saya, barang kali diterima, dipikirkan, dan bisa juga ditolak, mengapa tidak?" ungkap Qodari.

Baca juga: Kata Cak Imin Soal Peluncuran Buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan’ dan Calon Presiden 2024

Arief Poyuono Dukung 3 Periode


Sementara itu politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebut 85 persen rakyat Indonesia setuju masa jabatan presiden tiga periode.

Arief Poyuono pun sangat yakin dengan pendapatnya tersebut.

"Kalau untuk hari ini, saya meyakini 85 persen rakyat Indonesia setuju kalau tiga periode," ujarnya, dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

"Tiga periode itu kan artinya bukan selama-lamanya," sambung dia.

Baca juga: Presiden Jokowi Bertolak ke Sulsel, Resmikan Sejumlah Infrastruktur Hingga Tinjau Vaksinasi Covid-19

ARIEF P
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. (YouTube Najwa Shihab)

Ia mempunyai alasan kenapa masyarakat setuju Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat selama tiga periode.

Menurutnya, Jokowi berhasil menangani masalah pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Tidak boleh dikatakan tidak bahwa Pak Jokowi ini berhasil di dalam menangani masalah Covid-19," katanya.

"Artinya, Covid-19 ini sudah merubah semua tatanan politik maupun sosial di semua negara," jelas Arief.

Baca juga: Mengaku Bukan Penggemar, Donald Trump Dukung Meghan Markle Calonkan Diri sebagai Presiden AS 2024

Baca juga: Anggota DPD RI Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Ungkap Hanya Memancing Sikap Kenegarawanan Jokowi

Baca juga: Bappenas: Pembangunan Istana Kepresiden di Ibu Kota Baru Dimulai Tahun Ini

Dirinya kembali mengungkapkan, mayoritas masyarakat Indonesia setuju masa jabatan presiden tiga periode.

"(Saya yakin disetujui) 85 persen," ungkapnya.

Lihat mulai menit 5:30

Pernyataan Jokowi

Sebelumnya diketahui Presiden Jokowi telah memberi keterangan pers mengenai isu perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik, ya sikap saya enggak berubah," ungkap Jokowi, Senin (15/3/2021), dilansir YouTube Sekretariat Kabinet.

Jokowi berpesan agar tidak membuat kegaduhan baru di tengah perjuangan penanganan pandemi Covid-19.

"Dan saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden tiga periode."

"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," ungkap Jokowi.

Artikel lain mengenai Presiden Joko Widodo.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas