Kasus Penggandaan Uang di Bekasi, Polisi Tunggu Laporan Masyarakat yang Jadi Korban
NP mengaku bahwa uang dan sejumlah barang yang digunakan dalam aksi yang viral di social media itu telah dibakar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aparat kepolisian mengamankan lima orang yang diduga terkait dengan sebuah video viral yang menunjukkan seorang pria berambut gondrong (H) beraksi menggandakan uang. Hasil penyelidikan menunjukkan uang kertas hasil penggandaan tersebut diduga palsu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunur, mengatakan, dugaan uang hasil penggandaan tersebut palsu berdasarkan pengakuan dari NP, yang tak lain istri dari pria pelaku penggandaan.
NP mengaku bahwa uang dan sejumlah barang yang digunakan dalam aksi yang viral di social media itu telah dibakar.
Baca juga: Viral Pria Gondrong di Bekasi Mampu Gandakan Uang, Polisi Ungkap Pengakuan Istri Pelaku
"Pengakuan istri dari saudara H (pria gondrong), semua benda yang ada di dalam video tersebut, termasuk uang yang diduga uang palsu, sudah dibakar," kata Yusri, di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3).
Menurut Yusri, video berdurasi 12 menit 3 detik itu dibuat sendiri oleh NP pada 18 Maret 2020 sekitar pukul 11.00 WIB.
Sementara pelaku pria yang dikenal sebagai ustaz itu itu mengaku video disebarkan hanya untuk iseng semata, hanya sebagian dari trik sulap.
Baca juga: Viral Pria Gondrong di Bekasi Gandakan Uang dari Kotak Hitam, Polsek Babelan Turun Tangan
Yusri menjelaskan, pria gondrong itu dikenal sebagai pengoleksi barang-barang antik, serta mampu mengobati beragam penyakit, di lingkungan wilayahnya.
"Saudara H dia dikenal sebagai penjual benda-benda antik dan mistik dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit, di mana tamunya banyak dari luar kota," kata Yusri.
Saat ini, aparat kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Sampai kemarin, ada tiga orang lain yang diamankan selain dari H dan NP.
Pihak kepolisian masih menunggu terkait pelaporan dari masyarakat yang merasa menjadi korban atas aksi yang dilakukan oleh ustaz itu.
"Pada saat geledah diamankan lima orang, termasuk H dan istrinya (NP). Ini masih didalami apakah ada korban penipuan ini masih menunggu," ujar Yusri.
Sehari sebelumnya, Kapolsek Babelan, Kompol Gulam, mengkonfirmasikan lima orang yang diamankan. Polsek Babelan masih menunggu adanya laporan dari masyarakat yang manjadi korban.
"Kadang-kadang orang enggak mau melapor karena kan kerugian kecil," katanya. Ustaz H mengaku baru beberapa kali melakukan hal tersebut, kata Gulam.
Aksi ustaz ini sempat viral di media social. Ia uang kertas pecahan Rp 100.000 dalam jumlah banyak dari dalam kotak.