Alasan Demokrat Kubu Moeldoko Konpers di Hambalang, Max Sopacua: Kami Tidak Melupakan Sejarah
Berikut alasan Demokrat kubu Moeldoko gelar konferensi pers di Wisma Atlet Hambalang, Max Sopacua: Kami Tidak Melupakan Sejarah.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Daryono
Proyek Hambalang akan Dilanjut Lagi?
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menanggapi maraknya pemberitaan tentang Hambalang yang akan dibangun lagi dan digunakan sebagai pemusatan latihan olahraga Nasional.
Sebelumnya, usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Menpora Amali memang sempat menyebut bahwa Hambalang masuk dalam grand desain olahraga nasional khususnya ranah untuk atlet senior atau 18 tahun ke atas.
Akan tetapi area Hambalang itu baru perencanaan dan belum pasti akan digunakan.
Baca juga: Airlangga Bertemu Prabowo di Hambalang, Golkar: Masih Terlalu Dini Bahas Pilpres
“Memang dalam desain besar olahraga Indonesia tertera tentang kebutuhan tempat pemusatan latihan yang terpadu untuk atlet dalam tingkatan elit usia 18 tahun ke atas yang sudah siap untuk mengikuti berbagai event, setelah hasil seleksi dari pembinaan (usia SMP) di 10 sentra di daerah, kemudian dilatih selama 3 tahun dalam pembinaan yunior (usia SMA) di SKO Cibubur,” kata Menpora dalam keterangan resminya yang diterima Tribunnews, Rabu (17/3/2021).
“Tetapi Hambalang itu belum bisa dipastikan akan digunakan, hanya menjadi pilihan utama karena Hambalang itu sudah tercatat dalam aset negara di Kemenpora,” terangnya.
Menpora juga menjelaskan penggunaan Hambalang masih terus dikaji terlebih dahulu baik kelayakan aspek teknisnya .
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kelayakan aspek yuridisnya karena Hambalang ini sempat ada masalah hukum.
Baca juga: Inilah Jadwal Lengkap Piala Menpora 1973
Oleh karena itu, Menpora Amali meminta kepada publik dan stakeholder olahraga jangan langsung menyimpulkan bahwa Hambalang akan segera dibangun kembali karena masih mempertimbangkan alternatif lain.
“Bila pilihan lain itu lebih baik untuk digunakan maka kita tentu akan mempertimbangkan dari sisi teknis dan yuridisnya. Sekali lagi saya menegaskan bahwa belum tentu Hambalang menjadi pilihan satu-satunya yang akan digunakan,” tegasnya.
Baca artikel lain terkait Gejolak di Partai Demokrat
(Tribunnews.com/Shella/Abdul Majid)