Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Tolak Kubu Moeldoko, Pengamat: Popularitas dan Elektabilitas Demokrat Akan Meningkat

Sebab, kata dia, Partai Demokrat kubu Moeldoko sungguh-sungguh tidak menjalankan KLB sesuai dengan AD/ART dan UU Partai Politik.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemerintah Tolak Kubu Moeldoko, Pengamat: Popularitas dan Elektabilitas Demokrat Akan Meningkat
Kompas TV
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menolak permohonan pengesahan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang dengan ketua umum terpilih Moeldoko.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga mengatakan keputusan pemerintah akan berdampak pada meningkatnya popularitas dan elektabilitas Partai Demokrat.

"Dengan keputusan pemerintah ini, popularitas Partai Demokrat diperkirakan makin tinggi. Begitu pula elektabilitas partai berlambang mercy tersebut," ujar Jamiluddin, kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Hasil KLB Kubu Moeldoko Resmi Ditolak, AHY akan Keliling Nusantara untuk Perkuat Soliditas Demokrat

Jamiluddin juga mengatakan penolakan dari pemerintah sebenarnya sudah bisa diperkirakan.

Sebab, kata dia, Partai Demokrat kubu Moeldoko sungguh-sungguh tidak menjalankan KLB sesuai dengan AD/ART dan UU Partai Politik.

Baca juga: AHY Akan Keliling Nusantara Mulai Akhir Pekan Ini Perkuat Soliditas Kader Partai Demokrat

"Jadi pemerintah sudah menegakkan hukum seadil-adilnya dan menepis isu adanya intervensi pemerintah," kata Jamiluddin.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Jamiluddin berharap Partai Demokrat tetap akan berperan sebagai partai oposisi yang berkoalisi dengan rakyat.

"Hal ini diperlukan agar di parlemen fungsi pengawasan tetap berjalan, sehingga check and balance masih ada di Indonesia. Itu juga membuat optimisme bahwa demokrasi akan tetap tumbuh subur di Indonesia," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas