Black Box Sriwijaya Air SJ182 Tertimbun Lumpur 1 Meter, Disedot Kapal Penghisap Lumpur
Abdul Rasyid mengatakan, CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu ditemukan tertimbun lumpur sedalam 1 meter di dasar laut.
Editor: Choirul Arifin
Ketua KNKT Soerjanto mengatakan, CVR yang merupakan bagian dari black box itu ditemukan pada hari terakhir pencarian.
"Sampai kemarin teman-teman sudah bilang 'Pak ini sudah hari terakhir untuk pencarian dengan kapal ini' kita sama-sama doa mudah-mudahan CVR ditemukan."
"Alhamdulillah tadi malam yang merupakan malam terakhir dalam pencarian lanjutan ini, alhamdulillah kita bisa temukan CVR ini," kata Soerjanto.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, CVR ditemukan pada pukul 20.00 WIB dalam area 90x90 meter tidak jauh dari lokasi penemuan Flight Data Recorder (FDR) yang sudah terlebih dulu ditemukan pada 12 Januari lalu.
Baca juga: CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Proses Ini yang Akan Dilalui KNKT dan Pihak Boeing di AS
"Kita memang melakukan pencarian dengan sistematis, dan Alhamdulilah semalam pukul 20.00 WIB ditemukan di tempat yang tidak jauh dari penemuan FDR," ujar Budi dalam jumpa pers di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021).
Budi mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang tak kenal lelah dalam pencarian CVR tersebut, hingga akhirnya berhasil menemukan alat itu di hari terakhir pencarian.
Baca juga: Setelah CVR Ditemukan, Kapan KNKT Umumkan Penyebab Jatuhnya Sriwijaya SJ-182?
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden karena setiap saat selalu memberikan atensi dan dukungan kepada kita semua," ucapnya.
Menurut Budi, apa yang dilakukan tim SAR gabungan tidak mudah karena dimulai dengan sejumlah teknis pencarian, seperti penyelaman.
Kendala yang dihadapi juga banyak, di antaranya cuaca buruk yang mengakibatkan tingginya gelombang laut.
"Kita sampaikan bahwa tim gabungan yang tadinya lengkap, ada TNI AL, Basarnas, Polri, sejak 12 Januari dan saat itu kita temukan FDR. Data itu sangat berharga, dan KNKT telah menemukan banyak hal dari FDR," jelas Budi.
Dengan ditemukannya CVR ini, akan melengkapi data dari Flight Data Recorder (FDR) yang lebih dulu ditemukan untuk proses investigasi KNKT soal insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
"FDR akan lebih paripurna bila digabungkan dengan apa yang terjadi di dalam kokpit, yaitu pembicaraan pilot dan kopilot," kata Budi.
Ia telah melaporkan penemuan ini ke Presiden Jokowi dan segera menyerahkan CVR tersebut ke pihak KNKT untuk diidentifikasi.
"Secara teknis hal ini sudah kami laporan ke Presiden, dan akan kami berikan ke KNKT untuk ditindaklanjuti," kata Budi.