Sambangi Kantor DPP PSI, KPK: Tidak ada Jaminan Orang Tidak Korupsi
dengan undang-undang baru memiliki strategi pemberantasan korupsi dengan tiga pendekatan yaitu pendidikan, pencegahan dan penindakan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
Kehadiran KPK diterima oleh Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PSI Dea Tunggaesti, Bendahara Umum Suci Mayang Sari, dan beberapa anggota pengurus lainnya.
Sependapat dengan KPK, Isyana, menyampaikan bahwa pendidikan menjadi salah satu yang utama dan PSI terus mengingatkan kader-kadernya akan nilai-nilai dasar integritas.
PSI juga berupaya mengubah persepsi masyarakat yang kurang baik terhadap parpol.
Menurutnya, politik merupakan sesuatu yang mulia apabila berada di tangan orang-orang yang tepat.
“Salah satu yang kami lakukan untuk kaderisasi adalah dengan membuat sekolah kader solidaritas Indonesia. Berhubung pandemi, kami menyiapkannya secara online. Saat ini sudah selesai angkatan pertama. Ke depan, kami juga menyiapkan kader-kader kami untuk menjadi anggota legislatif ataupun staf ahli anggota legislatif,” ujar Isyana.
Ditambahkan oleh Dea Tunggaesti, bahwa PSI telah menerapkan sistem pengelolaan internal partai yang meliputi sistem rekrutmen dan kaderisasi.
Dalam proses rekrutmen, Dea mengaku, PSI senantiasa mengedepankan transparansi.
Terakhir, Wawan meminta agar PSI memasukkan materi antikorupsi dalam sesi-sesi pelatihan kepada kader.
Wawan juga berpesan kepada seluruh pengurus DPP PSI yang hadir untuk saling mengingatkan agar jangan mendekati korupsi.