Biografi RA Kartini dan 10 Kutipan tentang Peran Perempuan dalam Buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Hari Kartini diperingati setiap 21 April, Kartini merupakan pahlawan perempuan yang memiliki peran penting di Indonesia, ini biografinya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
Buku tersebut dikenal dengan judul Door Duisternis tot Licht atau dalam bahasa Indonesia "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Baca juga: Momen Hari Kartini, Peran Wanita di Dunia Kerja Makin Besar
Baca juga: 20 Kata Mutiara Memperingati Hari Kartini dalam Bahasa Inggris, Bisa Dibagikan di WA dan Facebook
Dikutip dari Tribun Bali, berikut 10 kutipan bertemakan Peran Perempuan pada buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" untuk memperingati Hari Kartini 2021:
1. Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini. (Halaman 86)
2. Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangny a (Halaman 93)
3. Dan bagaimanakah ibu-ibu bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan (Halaman 124)
4. Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor pentinh dalam peradaban bangsa. (Halaman 192)
5. Pernah saya membaca, harta yang paling suci di dunia ini adalah hati laki-laki yang luhur. Kami setuju sekali dengan kata-kata itu. Sungguh hati laki-laki yang luhur itu harta yang paling berharga di dunia, yang jarang sekali ada. Berbahagialah mereka yang dalam hidupnya berjumpa dengan mutiara semacam itu. (Halaman 225)
6. Bermimpilah terus, bermimpilah terus, bermimpilah selama kamu dapat bermimpi! Apa artinya bila hidup tanpa mimpi? (Halaman 233)
7. Sekolah saja tidak cukup untuk membentuk pikiran dan perasaan manusia, rumah pun harus turut mendidik. (Halaman 565)
8. Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada mereka dibebankan tugas besar mendidik anak-anaknya, pendidikan akan membentuk budi pekertinya. Berilah pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan. Siapkanlah dia masak-masak untuk menjalankan tugasnya yanh berat. (Halaman 386)
9. Dan tidak ada usaha mendidik yang lebih baik selain daripada contoh yang baik, teladan yang patut ditiru orang. (Halaman 480)
10. Seorang perempuan yang mengorbankan diri untuk orang lain, dengan segala rasa cinta yang ada dalam hatinya, dengan segala bakti, yang dapat diamalkannya, itulah perwmpuan yang patut disebut sebagai "ibu" dalam arti sebenarnya. (Halaman 365)
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Hari Kartini 2021