Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPP Pertanyakan Diperbolehkannya WNA Asal India Masuk Indonesia di Tengah Larangan Mudik 

PPP pertanyakan Pemerintah larang mudik demi batasi pergerakan manusia agar mencegah penularan Covid-19, tapi WNA asal India boleh masuk Indonesia

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in PPP Pertanyakan Diperbolehkannya WNA Asal India Masuk Indonesia di Tengah Larangan Mudik 
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Achmad Baidowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 127 Warga Negara Asing (WNA) asal India dikabarkan masuk ke Indonesia pada Kamis (22/4) kemarin. 

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi menyayangkan kejadian tersebut.

Apalagi India saat ini tengah mengalami gelombang kedua Covid-19.

Tentu hal itu dinilai dapat membahayakan Indonesia. 

"Kami menyayangkan adanya informasi banyaknya WNA India yang eksodus ke wilayah Indonesia di saat India mengalami gelombang kedua Covid-19 dan di saat Indonesia sedang berusaha kuat keluar dari ancaman bahaya covid," ujar Awiek, begitu ia disapa, kepada wartawan, Jumat (23/4/2021). 

Baca juga: Sahroni Ingatkan Ditjen Imigrasi Tak Sembarangan Izinkan WNA Asal India Masuk Indonesia

Menurut Awiek, masuknya WNA India tersebut bahkan dengan dokumen resmi yang diterbitkan pihak terkait, justru menimbulkan pertanyaan publik.

Sebab di satu sisi, pemerintah melarang mudik masyarakat Indonesia untuk membatasi pergerakan manusia agar bisa mencegah penularan covid-19.

Berita Rekomendasi

"Anehnya justru WNA India yang di negaranya sedang mengalami tsunami covid-19 justru boleh datang ke Indonesia," kata Awiek. 

Baca juga: Obat Covid-19 dan Oksigen Langka di Rumah Sakit, Warga India Berburu ke Pasar Gelap

Atas dasar itu, Ketua DPP PPP tersebut meminta pihak terkait seperti Kemenlu, Kemenkumham dan Satgas Covid-19 harus berkoordinasi dengan baik.

Terutama untuk melakukan pencegahan ketat terhadap WNA dari negara yang kasus Covid-nya masih tinggi seperti India

"Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas untuk menangani Covid-19, jika masyarakat sudah sehat maka pemulihan ekonomi akan segera tuntas," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas