Fakta-fakta KTT ASEAN, Pemimpin Junta Militer Myanmar Akan Hadir hingga Persiapan Polda Metro Jaya
Fakta fakta terkait KTT ASEAN, Kedatangan Pemimpin Senior Militer Myanmar, Min Aung Hlaing hingga jumlah personil yang diturunkan Polda Metro Jaya
Penulis: Gigih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) akan digelar hari ini di Jakarta, Sabtu, (24/3/2021).
Dalam pertemuan ini, nantinya para pemimpin atau perwakilan negara anggota ASEAN akan membahas mengenai krisis yang terjadi di Myanmar.
Sejumlah pemimpin negara telah hadir di Jakarta sejak kemarin, diantaranya Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dan Pemimpin Brunei Darussalam sultan Hassanal Bolkiah.
"Per saat ini, 3 pemimpin menyatakan tidak dapat hadir yaitu Thailand, Laos dan Filipina," ujar Menlu Retno Marsudi, dalam Konferensi Pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (23/4/2021).
Berikut adalah beberapa fakta mengenai KTT ASEAN yang akan digelar hari ini, mulai dari Kedatangan Pemimpin Senior Militer Myanmar, Min Aung Hlaing hingga jumlah personil yang diturunkan Polda Metro Jaya untuk mengamankan konfrensi ini yang dirangkum oleh Tribunnews.
Baca juga: KTT ASEAN Bahas Kondisi Myanmar Digelar Siang Ini
Baca juga: Presiden Myanmar Dijadwalkan Hadiri KTT ASEAN di Jakarta, KontraS Desak Pemerintah Menolaknya
1. Membahas Krisis yang terjadi di Myanmar
Sejumlah pemimpin negara telah hadir di Jakarta sejak kemarin, diantaranya Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dan Pemimpin Brunei Darussalam sultan Hassanal Bolkiah.
Pertemuan antara pemimpin ASEAN tersebut kata Retno merupakan pertemuan fisik perdana sejak dunia dilanda Pandemi Covid-19. Pertemuan akan digelar di Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta.
"Kalau kita tengok kebelakang ASEAN Leaders' Meeting ini merupakan insiatif Indoensia dan merupakan tindak lanjut antara pembicaraan presiden RI dan Sultan Brunei Darusalam selaku ketua ASEAN," katanya.
Pertemuan para pemimpin ASEAN kata Retno untuk membahas kondisi politik dan keamanan di Myanmar.
Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik kata dia, merupakan refleksi kekhawatiran yang dalam dari ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk bantu Myanmar keluar dari krisis ini.
"Kita tentunya berharap ASEAN Leaders' Meeting besok akan mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar dan membantu Myanmar keluar dari situasi yang deligate ini," pungkasnya.
2. Pemimpin Junta Militer Myanmar akan hadir
Tujuh pemimpin Asia Tenggara akan menghadiri pertemuan puncak (KTT) ASEAN dengan kepala junta militer Myanmar untuk membahas krisis yang disebabkan kudeta militer.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing yang memimpin kudeta melengserkan pemerintahan Myanmar yang terpilih secara demokratis pada Februari lalu, diperkirakan akan berpartisipasi dalam pertemuan puncak Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggotakan 10 negara.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (23/4/2021), Perdana Menteri Thailand dan presiden Filipina telah mengatakan akan absen dan diwalilkan menteri luar negeri mereka.
Anggota ASEAN lainnya termasuk Myanmar, Brunei, Kamboja, tuan rumah Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura dan Vietnam.
Pertemuan ini adalah upaya internasional pertama yang dilakukan untuk meredakan krisis di Myanmar di mana militer telah membunuh ratusan demonstran pro-demokrasi sejak kudeta 1 Februari.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para pemimpin ASEAN untuk membantu mencegah eskalasi krisis.
"Kemungkinan implikasi kemanusiaan di luar perbatasan Myanmar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu.
Dia mengatakan utusan khusus PBB di Myanmar Christine Schraner Burgener akan berada di Jakarta untuk terlibat dengan para pemimpin ASEAN di sela-sela pertemuan Hari Sabtu, dengan fokus pada solusi politik.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis, mengatakan 739 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta dan 3.300 orang berada dalam tahanan.
4. Kapolda Metro Jaya Turunkan 4.382 Personel untuk Pengamanan KTT ASEAN
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran meninjau persiapan jelang digelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan berlangsung hari ini Sabtu (24/4/2021) .
Fadil mengatakan dalam pertemuan tersebut, Polda Metro Kaya akan mengerahkan 4 ribu lebih personel.
"Besok ada 4.382 personel Polri yang dilibatkan untuk melakukan oengamanan di 51 titik termasuk di dalamnya pengamanan rute, pengamanan akomodasi, hotel, dan pengamanan terminal airport untuk kedatangan," kata Fadil di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (23/4/2021).
Pihaknya berharap acara besok berlangsung lancar tanpa kendala.
"Polri dalam operasi pengamanan ini akan melaksanakan dengan semaksimal mungkin khususnya jadi tanggung jawab Polri, Polda Metro Jaya di ring tiga, karena ring satu dan ring dua oleh ops pengamanan presiden, karena yg hadir adalah kepala negara di mana penanggung jawabnya adalah Pangdam Jaya," tambahnya.
"Rangkaian kesiapan seperti gladi posko, kemudian gelar pasukan sudah dilaksanakan, kemudian pengecekan perlatan dan kelengkapan juga sudah kita lakukan mulai dari kemarin, hari ini saya bersama pejabat utama melakukan kesiapan pengecekan akhir," pungkasnya.
5. Dukungan Menlu Jepang untuk KTT ASEAN
Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Motegi Toshimitsu belum memutuskan apakah hadir pada KTT Asean yang digelar di Jakarta besok (24/4/2021).
KTT Asean ini akan mengagendakan permintaan kepada Myanmar agar menghentikan tindakan kekerasan selama ini yang tekah membunuh lebih dari 730 pengunjuk rasa.
" KTT Asean di Jakarta besok ,” ungkap Menteri Luar Negeri Jepang Motegi dalam jumpa pers Jumat (23/4/2021).
Sebelumnya (22/2021) Menteri Motegi mengakui telah bicara per telepon dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi selama 20 menit.
Dalam perbincangan yang berlangsung sekitar 20 menit itu, Menlu Motegi menyampaikan dukungan untuk Indonesia selaku tuan rumah ASEAN Leaders’ Meeting atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan digelar besok, Sabtu (24/4/2021).
“Menteri Luar Negeri Motegi menyampaikan rasa hormat terhadap Indonesia selaku tuan rumah ASEAN Leaders’ Meeting,”
Menlu Motegi juga mendukung keras upaya ASEAN yang memainkan peran penting dalam situasi Myanmar termasuk pelaksanaan ASEAN Leaders’ Meeting dan mencari solusi.
Setelah sebelumnya melakukan telewicara dua kali serta pembicaraan tatap muka di Tokyo bulan lalu, kedua menteri luar negeri kembali saling bertukar pendapat secara mendalam terkait situasi di Myanmar.
"Kami sangat menyesalkan dan minta agar pemerintah Myanmar segera menghentikan kekerasan yang terjadi saat ini di negara tersbeut dan coba bicara bersama memecahkan masalah tersebut di Jakarta bersama anggota Asean lainnya," papar menlu Motegi lagi.
(Tribunnews.com/Gigih/Taufik Ismail/Srihandriatmo Malau/Reza Deni)