Prabowo Subianto Ungkap Anak Sepupunya Gugur Dalam Tragedi KRI Nanggala 402: Kami Akan Kenang Jasamu
Prabowo Subianto mengungkapkan rasa duka cita atas gugurnya seorang kerabatnya yang gugur dalam tragedi kapal selam KRI Nanggala 402.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan rasa duka cita atas gugurnya seorang kerabatnya yang gugur dalam tragedi kapal selam KRI Nanggala 402.
Kerabat Prabowo Subianto yang masuk dalam daftar kru kapal selam KRI Nanggala 402 bernama Letda Laut (T) Rhesa Sigar.
Prabowo pun mengunggah foto Rhesa dengan nuansa hitam putih di akun instagram pribadinya @prabowo.
Baca juga: Kisah Pilu Kopda Edi Siswanto Awak KRI Nanggala 402 Ikut Seleksi Kapal Selam Demi Menjaga Sang Ibu
Ia menyebut Rhesa adalah salah satu dari putra terbaik bangsa.
Ia mengatakan Rhesa merupakan putra dari sepupunya yang bernama Letkol Godfrid Sigar.
Godfrid, kata Prabowo, adalah Kepala Seksi Korem 164/Wira Dharma Dili yang telah gugur di Timor Timur pada 4 Juni 1998.
Baca juga: Menko PMK: Jaminan Pendidikan Anak Awak KRI Nanggala 402 Disalurkan Melalui LPDP
Prabowo mengungkapkan semalam ia sempat mengujungi ibunda dan kakak Rhesa yakni Indah Wahyu Arini Retno Utami dan Kapten Inf Julius Sigas di kediaman mereka di Surabaya.
"Kami sekeluarga akan mengenang jasamu bagi Indonesia tercinta, engkau akan selalu hidup di dalam semangat kami. Hormat dan doa kami selalu mengiringi," kata Prabowo di akun Instagram resminya, @prabowo, Senin (26/4/2021).
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan kapal selam KRI Nanggala 402 beserta seluruh krunya tenggelam pada Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Awak KRI Banjarmasin 592 Gelar Salat Gaib untuk Kru KRI Nanggala 402 Saat Berlayar Menuju Semarang
Seluruh kru kapal selam tersebut dinyatakan gugur dalam tugas.
Pernyataan tersebut didasarkan pada citra yang telah diperoleh dan terkonfirmasi sebagai bagian KRI Nanggala 402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal (MK-11).
Kapal selam tersebut tenggelam di kedalaman 838 meter di perairan utara Pulau Bali.