BPIP: Pentingnya Pendidikan Pancasila Sebagai Pijakan Bangsa Indonesia
Anggota Dewan Pengarah BPIP Rikard Bagun menjelaskan bahwa pendidikan Pancasila sangat dibutuhkan sebagai bangsa.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah BPIP Rikard Bagun menjelaskan bahwa pendidikan Pancasila sangat dibutuhkan sebagai bangsa.
Hal ini, kata Rikard, bagaimana pendidikan diyakini dan dianggap sebagai salah satu cara terbaik serta salah satu sistem paling efektif dalam mendorong proses sosialisasi dan literasisasi nilai.
Sehingga, pendidikan Pancasila penting dalam mendukung hal tersebut.
"Jadi pendidikan sangat penting. Karena itu Pancasila harus dimasukan dalam proses pendidikan dan pengajaran. Harus dimasukan dalam kurikulum dasar sampai tinggi," kata Rikard Bagun dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Pancasila Dalam Kurikulum secara virtual, Senin (3/5/2021).
Selain itu, Rikard menyebut, pendidikan turut menyangkut aspek kongnitif, afektif dan motorik.
Baca juga: Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP: Merawat Nalar Demokrasi dengan Nilai Pancasila
Dalam aspek kongnitif, pemahaman bahwa nilai-nilai Pancasila harus dipahami secara rasional dan kritis.
"Karena Pancasila bukan sesuatu yang mati tetapi yang hidup. Tapi perlu dibahas secara kritis sesuai perkembangan dan situasi," ucapnya.
Lalu, aspek afektif, dimana Pancasila masuk ke dalam ruang-ruang kesadaran, mulai dari kesadaran pribadi maupun kesadaran kolektif.
Sedangkan, secara aspek motorik, apa yang diajarkan dari pendidikan Pancasila bisa benar-benar diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Lebih jauh, tidak hanya kebutuhan koknitif secara pribadi mapun afektif secara motorik, tetapi pendidikan Pancasila dalam interasi berbangsa dan bernegara itu membentuk disebut Bung Karno sebagai character building dan National bulding," jelasnya.
"Jadi melalui nilai-nilai Pancasila kita menemukan pijakan sebagai pribadi bangsa Indonesia yang khas memiliki komitmen terhadap nilai Pancasila," kata Rikard.