Membandingkan Kasus Kopi Mirna dan Sate Beracun Bantul, Sama-sama Gunakan Racun Sianida
Kasus racun sianida yang menewaskan anak driver ojek online beberapa hari lalu bukanlah yang pertama, di Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus sate beracun yang menewaskan anak driver ojek online di Bantul, Yogyakarta, menghebohkan publik. Sate tersebut ternyata mengandung kalium sianida.
Kasus pembunuhan yang menggunakan sianida juga pernah terjadi beberapa tahun lalu di negeri ini. Kejadian itu pun menarik perhatian publik. Kasus Jessica Wongso dan Mirna.
Sebagai informasi, Kalium sianida atau potasium sianida adalah sebuah senyawa dengan rumus KCN.
Garam kristal tak berwarna yang terlihat mirip dengan gula ini sangat larut dalam air.
Sebagian besar KCN digunakan dalam pertambangan emas, sintesis organik, dan galvanisasi.
Penerapan lainnya meliputi penyepuhan dan pemolesan perhiasan.
Kasus kopi sianida Jessica Wongso
Pada 6 Januari 2016, Indonesia digegerkan kabar kematian perempuan bernama Wayan Mirna Salihin usai menenggak kopi yang ternyata berisi racun sianida.
Mirna berusia 27 tahun ketika menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit.
Wafatnya Mirna menyita perhatian publik selama sekitar 10 bulan setelah diketahui kasus itu bukan sekadar kematian biasa, melainkan pembunuhan berencana.
Kronologi
Dikutip dari Kompas.com, peristiwa ini bermula ketika empat orang yang berteman sejak kuliah di Billy Blue College, Australia, ingin reuni di Jakarta.
Mereka adalah Mirna, Jessica Kumala Wongso, Hani Boon Juwita, dan Vera.
Pertemuan itu terlaksana pada 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.