Mudik Dilarang, Kementerian Kominfo Siapkan Infrastruktur Untuk Lebaran Virtual
Pemerintah terus mengajak masyarakat untuk tidak mudik pada Idul Fitri 2021.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mengajak masyarakat untuk tidak mudik pada Idul Fitri 2021.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyarankan masyarakat untuk bersilaturahmi jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi.
Pihaknya, kata Johnny, akan menyiapkan infrastruktur komunikasi agar silaturahmi jarak jauh berlangsung lancar dan tidak terganggu.
"Kami akan menyiapkan bandwidth yang cukup agar masyarakat bisa berkomunikasi secara virtual," kata Johnny dalam diskusi Forum Medan Merdeka Barat, Rabu (5/5/2021).
Meskipun dilakukan secara virtual atau jarak jauh, Johnny yakin tidak akan mengurangi maknanya.
Selain silaturahmi lebaran, Johnny mengatakan takbiran serta belanja keperluan Idul Fitri juga bisa dilakukan melalui online sehingga tidak memicu kerumunan.
Baca juga: Penerbangan Wuhan-Jakarta Dibuka di Tengah Larangan Mudik, Politikus PAN: Pemerintah Inkonsisten
"Pemerintah menyiapkan sarana infrastruktur yang cukup agar keinginan kita untuk berbelanja dan memeriahkan Hari Lebaran," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjelaskan soal kebijakan larangan mudik yang diambil pemerintah.
Jokowi mengatakan bahwa larangan mudik diambil untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
"Ramadan tahun ini adalah ramadan kedua di tengah pandemi Covid-19 dan kita masih harus mencegah penyebaran wabah Covid-19 untuk tidak meluas lagi. Untuk itu sejak jauh-jauh hari pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik pada lebaran kali ini," kata Jokowi dalam pernyataan yang disampaikan melalui youtube Sekretariat Presiden, pertengahan April lalu.
Baca juga: Pantun Cerewet Doni Monardo di Palembang, Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Mudik Lebaran
Jokowi mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil melalui berbagai macam pertimbangan. Salah satunya pengalaman tahun lalu di mana mudik dan libur panjang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
"Pertama, saat libur Idul Fitri tahun lalu terjadi kenaikan jumlah kasus harian hingga 93 persen dan terjadi tingkat kematian mingguan hingga 66 persen," katanya.
Pertimbangan kedua, yakni pemerintah harus menjaga tren kasus aktif yang selama dua bulan terkahir menurun dari 176.672 kasus pada 5 Februari 2021 menjadi menjadi 108.032 kasus pada 15 April 2021.
"Penambahan kasus harian juga sudah relatif menurun. Kita pernah mengalami 14 ribu-15 ribu kasus per hari pada januari 2021 tapi kini berada di kisaran 4 ribu- 6 ribu kasus per hari," katanya.
Baca juga: Aturan Larangan Mudik Berlaku, Polda Metro Jaya Operasikan 31 Pos Pengamanan
Belum lagi tren kesembuhan yang juga mengalami peningkatan, katanya.
Pada 1 Maret 2021 tercatat sebanyak 1.151.915 yang sembuh atau 85,88 persen dari total kasus. Kemudian pada 15 April meningkat menjadi 1.438.254 pasien sembuh atau mencapai 90,5 persen dari total kasus.
"Oleh sebab kita harus betul-betul menjaga momentum yang sangat baik. untuk itulah pada lebaran kali ini pemerintah memutuskan melarang mudik bagi ASB, TNI, dan Polri, Pegawai BUMN, Karyawan Swasta dan semua masyarakat," ujarnya. (Tribun Network/Taufik Ismail/sam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.