Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Bipang Ambawang, Ketua Fraksi PAN Minta Presiden Jokowi Tak Mudah Sebut Nama Produk

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menghargai semangat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencintai produk dalam negeri.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polemik Bipang Ambawang, Ketua Fraksi PAN Minta Presiden Jokowi Tak Mudah Sebut Nama Produk
dpr.go.id
Saleh Daulay. 

Peryataan Jokowi tersebut kemudian menuai beragam tanggapan di media sosial.

Alasannya presiden menyebut Bipang Ambawang yang identik dengan Babi Panggang.

Makan tersebut tidak tepat apabila dikaitkan dengan perayaan lebaran, karena Babi merupakan makanan haram bagi umat muslim.

Terkait hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa tidak ada maksud apapun dari pernyataan Presiden Jokowi yang mempromosikan sejumlah kuliner nusantara termasuk di dalamnya Bipang Ambawang.

Baca juga: Pidato Jokowi soal Bipang Ambawang Jadi Polemik, Roy Suryo: Maafkan Saja, Presiden Hanya Baca Teks

Lutfi meminta maaf bila ajakan promosi tersebut menyebabkan kesalahpahaman.

"Meskipun demikian kami dari Kemendag selaku penanggungjawab dari acara tersebut, sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak presiden, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahamamn," kata Mendag dalam pernyataannya yang disiarkan Youtube Kementerian Perdagangan, Sabtu, (8/5/2021).

Baca juga: Ngabalin Sebut Pernyataan Jokowi soal Bipang Ambawang Tidak Salah: Salahnya di Mana?

Mendag mengatakan niat dari pemerintah seperti yang disampaikan Presiden agar masyarakat bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, dan menghargai keberagaman bangsa Indonesia.

Berita Rekomendasi

Mendag menjelaskan maksud pernyataan Jokowi yang mempromosikan sejumlah makanan.

Menurut Mendag, maksud dari pernyataan Presiden tersebut untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan juga membeli produk lokal.

"Pernyataan bapak presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indoensia yang terdiri dari beragam suku agama dan budaya, yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah, setiap makanan memiliki kekhasan, dan menjadi makanan favorit lokal," kata Mendag.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas