SAE Nababan Berpulang, Romo Benny: Kita Kehilangan Tokoh Besar Pejuang Demokrasi dan HAM
Romo Benny mengenang sosok SAE Nababan sebagai seorang pendeta yang aktif dalam mempromosikan nilai-nilai pluralisme dan dialog antar-agama.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
"Kita, HKBP dan Gerakan Oikumene sedunia bersyukur kepada Tuhan atas hidup, karya dan perjuangan hambaNya, Pdt Dr Soritua Nababan yang baru saja meninggal dunia hampir berusia 88 tahun," ungkapnya kepada Tribun, Sabtu (8/5/2021).
Ephorus Robinson menegaskan bahwa almarhum Pdt Soritua merupakan salah seorang dari tokoh gerakan oikumene yang sangat berpengaruh di seluruh dunia.
"Di tengah bangsa kita ia merupakan teolog keadilan dan kemerataan, juga pemimpin gerakan oikumene paling berpengaruh sesudah Alm T.B Simatupang. Bagi para pejuang keadilan dan perdamaian ia aktivis, inspirator dan penopang," tutur Robinson.
Ia menyebutkan bahwa bagi banyak pendeta di dalam kekristenan, Pendeta SAE Nababan merupakan teolog yang tidak bisa diam melihat ketidakadilan.
"Bagi saya secara pribadi ia merupakan guru tentang pentingnya gereja berubah dari kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan firman Allah dan kehendak Allah Tritunggal. Walaupun harus dengan risiko dan konsekuensi yang dapat mengancam jiwa sendiri," beber Ephorus Robinson.
Ia juga menyebutkan biarlah Tuhan memberkati segala karya hambaNya ini untuk kehidupan dan karya gereja Tuhan di dunia ini, khususnya HKBP.
"Serta memelihara kehidupan keluarga yang ditinggalkannya dan para pejuang yang mengikuti jejak-jejaknya," pungkas Robinson.
Kabar meninggalnya Pendeta SAE Nababan diposting di akun FansPage SAE Nababan.
"Telah berpulang ke rumah Bapa di surga Ompui Ephorus Emeritus HKBP Pdt. Dr. SAE Nababan, LID, Sabtu, 8 Mei 2021, pukul 16.18 di RS Medistra Jakarta," tulisnya.
Dalam postingannya, disematkan ayat alkitab.
Baca juga: Pendeta SAE Nababan, Tokoh Gerakan Oikumene Meninggal Dunia
"Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan." - Roma 14:7-8
Kabar meninggalnya Pendeta SAE Nababan juga diposting oleh Pendeta Saut Sirait di media sosialnya.
"Sungguh berduka, Tuhan telah memanggil, Emeritus Ephorus Soritua Nababan," tulisnya.
Sosok Pendeta SAE Nababan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.