Jubir Presiden, Mendag, Ngabalin Hingga Politisi 'Bela' Jokowi Soal Polemik Kuliner Bipang Ambawang
Lutfi mengatakan bahwa tidak ada maksud apapun dari pernyataan Presiden Jokowi yang mempromosikan sejumlah kuliner nusantara termasuk Bipang Ambawang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Salah Dimana
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin memberi tanggapan perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan kuliner nusantara termasuk Bipang Ambawang.
Ngabalin menyampaikan, promosi kuliner nusantara itu merupakan acara dari Kementerian Perdagangan.
Selain itu, ajakan Jokowi untuk membeli kuliner khas daerah itu ditujukan untuk semua masyarakat yang rindu pada kampung halaman.
"Acara ini adalah acara yang digelar oleh Departemen Perdagangan dalam rangka mempromosikan, kan kita cinta pada produk-produk nusantara kita," ujarnya.
"Jadi memang kalau bicara soal lebaran, orang mengidentikkan dengan pulang kampungnya orang Islam," lanjut dia.
Baca juga: Polemik Bipang Ambawang, Ketua Fraksi PAN Minta Presiden Jokowi Tak Mudah Sebut Nama Produk
Menurutnya, pemerintah memang sedang menggalakkan mencintai produk lokal. Sehingga, Ngabalin berharap pernyataan Jokowi itu disikapi secara tenang.
"Pemerintah sedang menyiapkan dan menggalakkan produk-produk khas lokal," katanya.
"Mari kita lihat ini lebih tenang, lebih teduh," tambah Ngabalin.
Pembelaan juga datang dari, Politisi PDI Perjuangan, Mufti Anam.
Menurutnya, jika video promosi kuliner yang menyebut nama makanan khas Kalimantan “Bipang Ambawang” adalah dalam rangka Hari Bangga Buatan Indonesia, seharusnya konteks pembicaraan tidak disangkutkan dengan mudik.
"Presiden Jokowi adalah pecinta kuliner lokal, pecinta UMKM. Tapi tentu beliau tidak hafal nama puluhan ribu jenis kuliner di tanah air. Mendag Lutfi mestinya paham kalau mau bikin gerakan seperti itu, jangan malah bekerja tidak teliti sehingga membuat Pak Jokowi terpojok," ujar Mufti.
Mufti mengatakan, evaluasi menyeluruh diperlukan terhadap kinerja Kementerian Perdagangan.
Ia juga mempertanyakan langkah teknis sebelum penayangan video promosi kuliner nusantara tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.