Jubir Presiden, Mendag, Ngabalin Hingga Politisi 'Bela' Jokowi Soal Polemik Kuliner Bipang Ambawang
Lutfi mengatakan bahwa tidak ada maksud apapun dari pernyataan Presiden Jokowi yang mempromosikan sejumlah kuliner nusantara termasuk Bipang Ambawang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Pendapat berbeda justru dilontarkan Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron yang merasa heran dengan sikap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang meminta maaf atas ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang Ambawang.
"Saya tidak mengerti kok Lutfi yang meminta maaf, semestinya Presiden atau diwakilkan ke Menteri Sekretaris Negara (meminta maaf)," ujar Herman.
Menurutnya, pernyataan maaf yang disampaikan pihak Istana seperti Mensesneg sudah cukup mewakili Presiden yang kurang tepat menyampaikan ajakan membeli Bipang Ambawang saat Lebaran.
"Dengan pernyataan pihak Istana sudah mewakili. Namun, memang saya juga banyak tafsir dengan tampilnya Lutfi yang minta maaf, salah satunya mungkin saja ini programnya Mendag," tutur politukus partai Demokrat itu.
Terkait ajakan membeli bipang ambawang, kata Herman, kemungkinan Presiden Jokowi hanya membaca teks yang telah disediakan oleh tim Kepresidenan.
"Ini harus teliti betul sebelum itu disampaikan oleh presiden. Pernyataan presiden tidak tepat karena momentumnya menyebut Bipang Ambawang atau babi panggang di tengah larangan mudik lebaran karena konteksnya hari besar agama Islam," paparnya. (Tribun Network/fik/nur/sen/zul/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.