4.123 Pemudik Positif, Bamsoet: Peringatan Potensi Lonjakan Kasus Aktif Covid-19 Bakal Tinggi
Hasil tes acak dalam Operasi Ketupat 2021 mengindikasikan risiko penularan Covid-19 yang tinggi setelah 4.123 pemudik diketahui positif Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil tes acak dalam Operasi Ketupat 2021 mengindikasikan risiko penularan Covid-19 yang tinggi setelah 4.123 pemudik diketahui positif Covid-19.
Terkait hal itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut itu adalah peringatan bahwa potensi lonjakan kasus bakal tinggi pascalibur lebaran.
"Meminta pemerintah dan seluruh pihak agar menjadikan temuan 4.123 pemudik terkonfirmasi positif Covid-19 dalam tes acak Operasi Ketupat 2021 sebagai peringatan tentang risiko penularan yang masih tinggi serta potensi lonjakan kasus aktif Covid-19 pasca libur lebaran," ujar Bamsoet, kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Bamsoet pun mendorong pemerintah untuk bergerak cepat dalam mencegah lonjakan kasus aktif Covid-19 terjadi dengan melakukan beberapa upaya.
Antara lain membuat pedoman rekayasa dan kesiapan layanan kesehatan jika terjadi lonjakan kasus, melakukan koordinasi antar Satgas Penanganan Covid-19 mulai dari tingkat nasional sampai tingkat kelurahan/desa serta menerapkan pembatasan mobilitas secara ketat.
Di sisi lain, Bamsoet juga meminta pemerintah pusat, khususnya pemerintah daerah untuk lebih menggencarkan pengetesan dan penerapan isolasi mandiri guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 di daerah.
Baca juga: Kemenhub: Pemudik yang Terobos Pos Penyekatan Belum Tentu Lolos Sampai ke Kampung Halaman
"Ini mengingat diketahui banyaknya masyarakat yang nekat melakukan perjalanan mudik ke sejumlah daerah," kata dia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menilai pemerintah daerah perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan Satgas Penanganan Covid-19 daerah.
Dengan demikian, mereka dapat memastikan pemudik yang teridentifikasi positif Covid-19 dari pemeriksaan acak diawasi secara ketat ketika melakukan isolasi mandiri apabila harus kembali ke daerah asal maupun ke daerah tujuan mudik.
"Mengimbau seluruh daerah untuk bersiap menangani dan menerima lonjakan kasus pasca libur lebaran, mengingat tren mobilitas penduduk nasional menunjukkan kenaikan tujuh hari terakhir ini," pungkasnya.