Kogabwilhan III Sebut Teroris OPM Sebar Hoaks Karena Keberadaannya Mulai Melemah
Keberadaan kelompok teroris yang berasal dari front bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin terdesak.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan kelompok teroris yang berasal dari front bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin terdesak.
Kini, mereka gencar melakukan penyebaran berita bohong atau hoaks melalui berbagai cara.
Salah satu media online memuat berita penembakan tiga perempuan di Kabupaten Puncak oleh militer Indonesia pada Sabtu 15 Mei 2021.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa membantah pemberitaan tersebut.
"Tidak ada kejadian seperti yang diberitakan media online itu. Saya coba hubungi Pimrednya (pemimipin redaksi) juga tidak direspons," kata Suriastawa dalam keterangannya, Senin 17 Mei 2021.
Baca juga: TNI-Polri Gerebek Honai Teroris KKB Papua Numbuk Talenggen, Senapan Hingga Dokumen OPM Diamankan
Suriastawa menegaskan kelompok teroris di Papua semakin kewalahan.
Terlebih tim gabungan TNI-Polri sedang gencar melakukan tindakan penegakan hukum secara terukur.
"Terdesaknya kelompok teroris OPM ini ternyata memancing respons pendukungnya untuk menyebar fitnah dan berita bohong," ucap Suriastawa.
Suriastawa menjelaskan kelompok teroris OPM ini didukung oleh front politik dan klandestin.
Baca juga: 3 Anggota Teroris KKB Papua Lekagak Telenggen Menyerahkan Diri Kepada TNI
Diantaranya oknum jurnalis, media dan warganet yang aktif menyebar hoaks untuk menyudutkan pemerintah.
"Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apapun," tambahnya.
Pada Minggu 16 Mei 2021 sekitar pukul 15.30 WIT, kata dia, kelompok teroris ini juga membakar sebuah rumah yang ditempati seorang warga atas nama Yakub dua Lolo.
Rumah itu terletak di Kampung Jenggerpaga, Kabupaten Puncak.
Sejauh ini, pihak aparat gabungan telah mengidentifikasi dua pemimpin redaksi media online yang terindikasi mendukung kelompok teroris.
Baca juga: Temui Menpora, Wakil Gubernur Klemen Tinal Pastikan Papua Aman Untuk PON Papua 2021