Gelar Vaksinasi Dosis Kedua bagi Seniman dan Budayawan, Kemendikbudristek Ingin Seni Budaya Bangkit
Kemendikbud Ristek menyelenggarakan vaksinasi dosis kedua bagi seniman dan budayawan dengan harapan agar sektor seni dan budaya dapat segera bangkit
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Kamis (20/5/2021), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan vaksinasi dosis kedua bagi seniman dan budayawan.
Vaksinasi dosis kedua ini digelar dengan harapan agar sektor seni dan budaya dapat segera bangkit.
Sehingga mereka yang berkesenian dapat kembali berkarya seperti sedia kala lagi.
Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (21/5/2021), hal ini juga disampaikan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, saat datang langsung menyaksikan vaksinasi dosis dua untuk para seniman dan budayawan di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbudristek, Jakarta.
Nadiem mengatakan, meski saat ini masih dalam situasi pandemi, dirinya berharap masyarakat termasuk para pelaku seni dapat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi situasi.
Baca juga: Bakal Tiba Juli, Bagaimana Izin Darurat Vaksin Cansino untuk Vaksinasi Gotong Royong?
Baca juga: Mulai Juni, Pemerintah Targetkan Vaksinasi 1 Juta Dosis Per Hari
“Meski kita masih menghadapi pandemi, saya berharap karakter bangsa ini dapat menjadi kian tangguh."
"Tentunya, budaya memegang peranan kunci sebagai pembentuk karakter bangsa yang tangguh,” ujar Nadiem.
Nadiem Makarim berharap dalam menyambut Hari Kebangkitan Nasional ini, masyarakat dapat bersatu dalam menghadapi masa depan.
“Hari Kebangkitan Nasional mengajarkan kita sebagai bangsa yang majemuk untuk bersatu dan semangat menghadapi masa depan," tambah Nadiem.
Selain itu, Mendikbud berharap para seniman dan budayawan yang telah divaksinasi dapat berkarya seperti sedia kala.
Mengingat, bangsa indonesia adalah bangsa yang tidak lepas dari kehidupan seni dan budaya.
Baca juga: Mulai Juni, Pemerintah Targetkan Vaksinasi 1 Juta Dosis Per Hari
Vaksinasi dosis kedua bagi seniman dan budayawan DKI Jakarta ini dilakukan oleh tim Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dengan dukungan Dinas Kesehatan dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Dikabarkan, hampir 500 seniman dan budayawan yang tak lain adalah sastrawan, pelaku seni pertunjukan, pelaku perfilman hingga musisi akan mendapatkan vaksinasi dosis dua ini.
Mereka di antaranya, yakni artis/aktor Nicholas Saputra, penulis Laksmi Pamuntjak, penari Anggawati dari Wayang Orang Bharata, musisi Jubing Kristianto, aktris Asri Welas, komika Kristo Immanuel, aktor Morgan Oey, musisi Gita Gutawa, dan Komedian Polo Srimulat.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan bahwa pemberian vaksin Covid-19 kepada para seniman dan budayawan ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi segenap elemen masyarakat.
Vaksinasi Seniman dan Budayawan Dosis Pertama
Diketahui, sebelumnya para seniman dan budayawan telah melakukan vaksinasi dosis pertama pada April 2021 di Galeri Nasional Indonesia.
Dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021), program vaksinasi massal Covid-19 bagi seniman dan budayawan dosis pertama tersebut juga dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat meninjau pelaksanaan, Jokowi hadir didampingi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim; dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga turut hadir menemani Jokowi dalam pemberian vaksinasi dosis pertama ini.
Jokowi menyampaikan beberapa peserta vaksinasi di antaranya seniman, budayawan, musisi, pekerja teater, pelaku seni tradisi, dan lain sebagainya.
"Pagi ini alhamdulillah kita sama-sama dengan para seniman, budayawan, artis musisi, pekerja teater, pelaku seni tradisi semuanya berkumpul di sini untuk divaksinasi," ujar Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan semua pihak khususnya pelaku seni dan budaya untuk selalu ingat dan waspada dengan pandemi Covid-19.
Pelaku kesenian diminta tidak boleh lengah dan menyepelekan virus ini.
Sehingga dapat terus menjaga kestabilan penurunan kurva kasus paparan Covid-19.
"Kita harus tetap eling lan waspodo (ingat dan waspada), kita tidak boleh lengah, tidak boleh menyepelekan yang namanya Covid-19."
"Jangan sampai yang sekarang kurvanya menurun ini (menjadi) naik lagi karena kita lengah dan tidak waspada," tambah orang nomor satu di Indonesia itu.
Jokowi berharap, dengan divaksinnya para pelaku kesenian dapat melindungi mereka dari paparan Covid-19.
Sehingga mereka dapat melakukan aktivitas kesenian seperti biasa.
"Kita harapkan beliau-beliau (seniman dan budayawan) semua ini bisa terlindungi dan tak terpapar Covid-19 sehingga bisa beraktivitas seperti biasa," lanjutnya.
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan vaksinasi khusus seniman ini merupakan langkah baik yang dilakukan pemerintah.
Mengingat sebagian besar penyumbang pendapatan nasional Indonesia yakni dari sektor ekonomi kreatif.
Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia merupakan negara peringkat ketiga didunia yang memiliki pendapatan terbesar dari sektor ekonomi kreatif, Produk Domestik Bruto (PDB).
Indonesia peringkat ketiga setelah Amerika dan Korea Selatan.
"Jadi kita ini penyumbang PDB nomer tiga terbesar didunia, setelah Amerika dan Korea Selatan."
"Maka dengan ini, kami mengapresiasi bagi budayawan para seniman sebagai pelaku kesenian (untuk dapat) mendapatkan vaksinasi," kata Sandiaga.
Vaksinasi yang dihadiri 500 peserta ini, turut dihadiri pula oleh tokoh-tokoh artis, seniman, maestro dari berbagai bidang, musisi, komunitas film, seni tradisional, komunitas Salihara, serta budayawan lokal Indonesia.
Mereka di antaranya, Bimbim Slank, penyanyi Widi AB Three, penulis Ayu Utami, dan komedian Polo Srimulat.
Tak hanya itu, perupa Hanafi, koreografer Hartati, Wayang Orang Barata, dan juga artis Nicholas Saputra serta aktor Slamet Rahardjo Jarot juga turut hadir menjadi peserta vaksinasi tersebut.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yulis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.