Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Kesenjangan Distribusi Vaksin Dunia, Cak Imin : Perbesar Peluang Produksi Vaksin Dalam Negeri

Kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 antara negara maju dan negara berkembang mengkhawatirkan, peluang produksi vaksin dalam negeri harus diperbesar

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ada Kesenjangan Distribusi Vaksin Dunia, Cak Imin : Perbesar Peluang Produksi Vaksin Dalam Negeri
Oji/Man (dpr.go.id)
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 antara negara maju dan negara berkembang kian mengkhawatirkan. 

Menurutnya, semua pemangku kepentingan saat ini harus bahu membahu memperbesar peluang produksi Vaksin Covid-19 dari dalam negeri. 

“Kami mendorong semua pihak tidak mengedepankan ego sektoral untuk melihat peluang berkembanganya produksi vaksin dalam negeri seperti Vaksin Merah Putih atau Vaksin Nusantara. Peluang sekecil apapun atas kemungkinan produksi vaksin dalam negeri harus kita ambil mengingat kesenjangan distribusi vaksin antara negara maju dan negara berkembang kian jomplang,” ujar Cak Imin, kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Respon Wagub DKI Atas Munculnya Klaster Lebaran di Cipayung, 85 Warga Positif Covid-19

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara dalam Global Health Summit menyatakan kekhawatirannya atas kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 dunia. 

Saat ini hampir 83% semua produksi vaksin Covid-19 dunia didistribusikan untuk negara-negara maju.

Sedangkan negara-negara berkembang hanya mendapatkan alokasi 17% sisanya.

Padahal kebutuhan vaksin di negara-negara berkembang mencapai 47% produksi vaksin dunia. 

Baca juga: Total 85 Warga RT 03 RW 03 Cilangkap Terpapar Covid-19

Berita Rekomendasi

Cak Imin menjelaskan kesenjangan distribusi vaksin dunia ini akan menyulitkan posisi dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Negara-negara berkembang akan saling berebut mendapatkan jatah vaksin bagi penduduknya. 

“Keterbatasan akses vaksin bagi negara berkembang akan menyulitkan upaya pembentukan kekebalan komunal (herd immunity). Jika kondisi ini terjadi maka upaya untuk pengendalian atau mengakhiri dampak pandemi akan semakin sulit,” katanya. 

Ketua Timwas Pengendalian Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI ini mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 di bidang Kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya begitu luar biasa. 

Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 mencapai puluhan ribu jiwa.

Ribuan triliunan anggaran negara telah dikucurkan untuk mengurangi dampak negative pandemic di sektor kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya. 

“Saat ini harapan satu-satunya agar pandemi berakhir adalah terciptanya herd immunity melalui vaksinasi. Masalahnya akses terhadap produksi vaksin dunia tidak fair di mana ada dominasi dari negara-negara maju yang memiliki sumber daya kuat,” jelas dia.

Baca juga: Kisah Ibu dan Anak di Tangerang Takut Diswab, Nekat Palsukan Surat Antigen, Kini Jadi Tersangka 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas