Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Usul TWK KPK Libatkan NU dan Muhammadiyah

Terkait tidak lolosnya sejumlah pegawai KPK dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai bagian dari proses alih status menjadi pegawai ASN

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Moeldoko Usul TWK KPK Libatkan NU dan Muhammadiyah
Tribunnews.com
Gedung KPK 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko meminta Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai bagian dari proses assessment alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dibuat lebih baik.

Hal itu untuk menghindari polemik seperti yang terjadi sekarang ini.

Baca juga: Nasib 51 Pegawai KPK Berakhir Dipecat, Eks Jubir KPK Sebut Arahan Jokowi Tak Dilaksanakan

"Mekanisme tes wawasan kebangsaan yang jadi perdebatan harus dipastikan disusun dengan lebih baik," kata Moeldoko dalam video yang diterima tribunnews. Com, Rabu, (26/5/2021).

Pihaknya kata Moeldoko merekomendasikan adanya pelibatan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam assessment TWK.

Baca juga: Istana Wacanakan Pendidikan Kedinasan untuk Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK

"KSP dalam hal ini merekomendasikan untuk juga melibatkan NU dan Muhammadiyah yang telah teruji mampu merajut simbol kebangsaan dan kebhinekaan Indonesia," katanya.

Terkait tidak lolosnya sejumlah pegawai KPK dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai bagian dari proses alih status menjadi pegawai ASN, kata dia, perlu dipikirkan sejumlah skenario lanjutan.

Baca juga: Nasib 75 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK, 51 Orang Diberhentikan, 24 Lainnya akan Dilakukan Pembinaan

Berita Rekomendasi

Ia meminta KPK, Menpan RB dan BKN menggelar pendidikan kedinasan untuk memperbaiki wawasan kebangsaan mereka yang tidak lulus TWK, sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi.

"Perlu dipikirkan sejumlah skenario atas perbaikan terhadap mereka mereka yang wawasan kebangsaannya masih kurang yaitu melalui pendidikan kedinasan, seperti yang diinginkan bapak presiden. karena ini memang harus diperkuat dari waktu ke waktu," kata Moeldoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas