Roy Suryo Kritik BMKG Soal SMS Potensi Gempa Magnitudo 8,5: Seharusnya Tidak Boleh Terjadi
Banyak yang menyayangkan kesalahan ini bisa terjadi karena bisa berdampak pada kepanikan warga.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesan singkat dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) yang berisi peringatan dini tsunami di sejumlah wilayah akibat gempa bumi M8,5 membuat panik masyarakat terutama warganet.
Belakangan, pihak BMKG telah menyampaikan klarifikasi bahwa informasi tersebut salah melalui pernyataan resmi dan meminta maaf melalui layanan pesan singkat.
Banyak yang menyayangkan kesalahan ini bisa terjadi karena bisa berdampak pada kepanikan warga. Misalnya eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo.
“Seharusnya "kecelakaan" Pengiriman Testing Pesan Singkat / SMS-Test semacam ini tdk boleh terjadi, Dampaknya akan bisa membuat kegaduhan di Masyarakat, bahkan hal2 lain yg tdk perlu. Sebaiknya Kominfo & BSSN melakukan Audit ulang sistem di BMKG, karena ini mirip2 "Kebocoran Data",” cuitnya melalui akun @KRMTRoySuryo2.
Baca juga: BMKG Selidiki SMS Info Gempa 8,5 SR dan Tsunami
Penjelasan BMKG
Terkait dengan tersebarnya informasi gempabumi berkekuatan M8,5 dan berpotensi Tsunami yang tersebar melalui saluran komunikasi SMS BMKG-Kominfo pada hari Kamis 27 Mei 2021 sekitar pukul 10.36 WIB, maka berikut penjelasan dari pihak BMKG:
1. BMKG menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS_
Baca juga: Heboh SMS Peringatan Dini Tsunami di Jawa-Bali-NTT, BMKG: Mohon Maaf Sistem Kami Error
2. BMKG dan Kominfo telah merespon secara cepat dengan melakukan klarifikasi terhadap sistem pengirim informasi yang salah tersebut, melalui saluran/kanal komunikasi yang sama, SMS BMKG-Kominfo
3. Saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami.
4. Masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan DIni Tsunami.
5. Informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat, karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi.
6. Masyarakat agar tetap mengupdate informasi BMKG melalui saluran resmi seperti website, saluran komunikasi infobmkg berbasis media sosial, Call Center 196 maupun kantor BMKG terdekat;
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.