SMS Peringatan Dini Tsunami dari BMKG Disebut Error, Mungkinkah Diretas? Ini Kata Roy Suryo
Pakar telematika KRMT Roy Suryo menanggapi adanya SMS blast atau broadcast peringatan dini gempa dan tsunami dari BMKG.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika KRMT Roy Suryo menanggapi adanya SMS blast atau broadcast peringatan dini gempa dan tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Diketahui, SMS dari KominfoBMKG membuat kepanikan warga karena menyebut peringatan dini adanya gempa berkekuatan M 8,5 dan berpotensi tsunami pada 4 Juni 2021 mendatang.
BMKG pun mengonfirmasi jika informasi tersebut tidak benar.
"BMKG menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS," ungkap siaran pers BMKG, Kamis (27/5/2021).
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal SMS Blast Perkiraan Gempa Magnitudo 8,5: Ada Kesalahan pada Sistem
Lantas adakah kemungkinan terjadi peretasan?
Roy Suryo menilai kejadian ini tidak mengarah ke peretasan.
"Peretasan sih bukan, tetapi human error mungkin ada," ungkap Roy Suryo saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis siang.
"Bisa jadi template yang ada di sistem secara tidak sengaja terprogram untuk di-broadcast," imbuhnya.
Seharusnya Tak Boleh Terjadi
Lebih lanjut, Roy Suryo menilai kesalahan pengiriman testing pesan singkat atau SMS-Test semacam ini seharusnya tidak terjadi.
"Dampaknya akan bisa membuat kegaduhan di masyarakat, bahkan hal-hal lain yang tidak perlu," ungkapnya.
Baca juga: Terkait SMS Blast soal Peringatan Dini Tsunami, BMKG Berikan Klarifikasi
Sehingga, Roy Suryo mendesak agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) segera melakukan investigasi.
"Sebaiknya Kominfo dan BSSN melakukan audit ulang sistem di BMKG, karena ini mirip-mirip kebocoran data," ujar Roy Suryo.
Pernyataan Lengkap BMKG