Pandemi Covid-19 Momentum Menguatkan UMKM Desa Melalui Digitalisasi dan Ekonomi Inklusif
Ginandjar Kartasasmita mengatakan, pandemi Covid-19 ini merupakan momentum untuk bangsa Indonesia meluruskan kembali sesuai amanat konstitusi
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 memicu bangsa ini untuk saling bersatu untuk memulihkan arah pembangunan nasional sesuai dengan amanat konstitusi.
Penguatan UMKM dari desa melalui digitalisasi dan ekonomi inklusif yang berpihak pada rakyat banyak sebagai kunci menguatkan kemandirian ekonomi.
Demikian benang merah Webinar V Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) bertajuk “Kemandirian di Bidang Ekonomi dalam Menjawab Tantangan Zaman di Masa Pandemi Covid-19”.
Baca juga: Klarifikasi Taqy Malik setelah Dituding Gelapkan Dana Sumbangan Untuk Palestina
Webinar tersebut merupakan rangkaian Pra Kongres IV PA GMNI yang akan digelar di Bandung, Jawa Barat 21-23 Juni 2021.
Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri 1998-1999 Ginandjar Kartasasmita mengatakan, pandemi Covid-19 ini merupakan momentum untuk bangsa Indonesia meluruskan kembali sesuai amanat konstitusi dan melakukan perubahan atas kebiasaan-kebiasaan baru yang sejalan dengan kemajuan teknologi agar ekonomi kita lebih kompetitif dan berdaya saing global.
Baca juga: CEK Penerima BLT UMKM Lewat eform.bri.co.id/bpum atau banpresbpum.id, Cukup Siapkan KTP
Baca juga: LPEI Dorong Pelaku UMKM Bali Tembus Pasar Ekspor
Menurut mantan Menko Ekuin ini, kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri.
“Esensi kemandirian adalah keadilan sosial. Jadi, suatu bangsa tak bisa disebut sebagai mandiri ekonomi bila masih ada ketimpangan ekonomi di masyarakat,” jelas Ginandjar seraya mengingatkan saat ini 1 persen kelompok masyarakat menguasai sekitar 50 persen aset ekonomi nasional.
Dalam situasi ekonomi yang melesu akibat pandemi Covid-19, Ginandjar menawarkan empat prinsip dalam strategi pemulihan ekonomi nasional sekaligus sebagai landasan bangsa ini agar berdaya saing global. Yakni, menerapkan ekonomi inklusif, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Namun, ia menekankan, kelompok UMKM dan pedagang kecil harus tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional seperti halnya mereka menjadi tumpuan saat krisis 1998.
Kelompok UMKM jangan sekadar dirawat namun juga harus dikembangkan agar berdaya saing global. Kemandirian bangsa juga bisa terwujud dengan adanya pemihakan pada sektor pertanian yang pada saat ini masih terbukti mampu bertahan dari kondisi pandemi Corona.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengingatkan konsepsi Bung Karno yang berkali-kali menekankan soal pembangunan nasional bukan semata-mata pembangunan ekonomi.
Pembangunan nasional tidak hanya membicarakan ekonomi tetapi juga karakter bangsa, industri, infrastruktur Indonesia Timur dan Barat, budaya, dan lain sebagainya.
Gagasan itulah yang coba diterapkan Bung Karno ketika mengeluarkan Deklarasi Ekonomi Nasional (Dekon) 1963, Pembangunan Semesta Berencana Nasional 1960-1968 serta membentuk Dewan Perancang Pembangunan Nasional (Deppenas) yang kini menjadi Bappenas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.