Peneliti LIPI: Panglima TNI Selanjutnya Diharap Fokus Dorong Profesionalisme
Seperti para pendahulunya, kata Diandra, jika Panglima TNI akan pensiun biasanya desas desus untuk siapa penggantinya sudah mulai nenjadi diskursus
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Bidang Pertahanan dan Keamanan Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Diandra Megaputri Mengko mengungkapkan wajar jika saat ini Presiden sudah mulai mempertimbangkan siapa pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan segera pensiun di akhir tahun ini.
Seperti para pendahulunya, kata Diandra, jika Panglima TNI akan pensiun biasanya desas desus untuk siapa penggantinya sudah mulai nenjadi diskursus publik.
Namun demikian, Diandra berharap Panglima TNI berikutnya akan fokus untuk mendorong profesionalisme dan patuh pada kendali demokratis.
"Secara umum harapannya Panglima TNI berikutnya bisa memiliki fokus untuk mendorong profesionalisme dan patuh pada kendali demokratis," kata Diandra saat dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Effendi Simbolon Sebut Kasad Andika Perkasa Paling Berpeluang Jadi Calon Panglima TNI
Terkait profesionalisme, kata dia, tentu diharapkan Panglima TNI berikutnya akan terus mendorong dan meninjau pembenahan Alutsista di Indonesia.
Apalagi, kata dia, ada insiden tenggelamnya KRI-Nanggala 402 beberapa waktu lalu.
Sementara di sisi lain, kata dia, diharapkan juga Panglima terus memberikan perhatian yang cukup kepada kebutuhan prajurit dalam mempersiapkan tugas utamanya misalnya seperti latihan-latihan perang dan persoalan kesejahteraan prajurit.
"Kesejahteraan prajurit ini tidak hanya terkait ketersediaan rumah dinas, tapi juga perlu menyentuh sampai jaminan kesehatan dan asuransi jiwa ketika berdinas," kata Diandra.
Terkait kendali demokratis, kata dia, diharapkan Panglima TNI selanjutnya bisa melakukan evaluasi terhadap persoalan lama yang belum tuntas.
Persoalan itu, lanjut dia, yakni evaluasi terhadap berbagai macam MOU dengan instansi sipil terkait sebagai basis pelaksanaan OMSP.
Baca juga: Operasi Penyelamatan KRI Nanggala 402 Resmi Diakhiri, TNI AL Apresiasi Angkatan Laut China
"Ini perlu dievaluasi kembali karena sesuai ketentuan UU TNI itu sendiri, OMSP ini perlu dilakukan atas dasar keputusan politik negara yakninkeputusan presiden bersama dengan DPR," kata Diandra.
Diketahui saat ini ada tiga sosok Perwira Tinggi TNI bintang empat yang berpotensi menggantikan Hadi.
Mereka di antaranya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Diandra enggan menunjuk nama ketika ditanya sosok siapa yang paling berpeluang dari tiga kandidat tersebut.
"Tapi secara objektif, saya kira semuanya akan memiliki peluang yang sama," kata Diandra.