BRIN Siap Biayai Pengembangan Vaksin Merah Putih Per Tahapan Penelitian
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan pengembangan Vaksin Merah Putih akan dibiayai per tahapan penelitian.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan pengembangan Vaksin Merah Putih akan dibiayai per tahapan penelitian.
Hal tersebut bisa dilakukan seiring BRIN mengubah mekanisme pendanaan riset.
"Mekanisme pendanaan (riset oleh anak bangsa) kita agak ubah. Bukan lagi berbasis hibah, tetapi langsung kita biayai per tahapan. Sehingga proses administrasi jadi lebih simpel, dan kita bisa membiayai semua tim peneliti," ujar Laksana saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Sabtu (5/6/2021).
Dengan mengubah mekanisme pendanaan riset, BRIN dapat membiayai pengembangan vaksin Merah Putih per tahapan penelitian.
Baca juga: Kepala BRIN Soal Vaksin Nusantara: Kami Tidak Terlibat Sama Sekali
"Begini, proses riset, apalagi riset vaksin yang tahapannya panjang, itu di tiap tahapan ada potensi gagal," ujar Laksana Tri Handoko.
"Kalau kita kunci anggarannya ke salah satu tim (peneliti), terus misalnya vaksin itu gagal, kemudian ada tim lain yang lebih sukses, kita akan kesulitan merealokasi anggarannya," ujar Laksana.
Sejauh ini, yang sudah dikerjakan BRIN yaitu mengubah mekanisme pendanaan riset oleh anak bangsa.
Mekanisme pendanaan sengaja diubah, agar para periset yang sedang melakukan penelitian, semuanya bisa didukung oleh BRIN.
"Ini berbagai perubahan skema ini yang sudah kita lakukan. Supaya memastikan semua tim riset bisa didukung dengan baik, dari sisi anggaran termasuk infrastrukturnya," kata Laksana.
"Kita juga sudah evaluasi semua tim itu. Dan kita sudah lihat, secara garis besar apa saja yang masih kurang termasuk infrastrukturnya. Itu yang akan kita siapkan juga," sambung dia.