Kerajaan Kutai: Sejarah, Raja-Raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan
Berikut adalah sejarah Kerajaan Kutai, raja-raja yang pernah memerintah, puncak keemasan hingga peninggalannya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah sejarah Kerajaan Kutai, raja-raja yang pernah memerintah, puncak keemasan hingga peninggalannya.
Kerajaan Kutai adalah kerjaan Hindu-Budha pertama di Indonesia.
Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-Raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan
Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Raja-raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan
Sungai Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai.
Inilah posisi yang sangat menguntungkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pada masa itu.
Sejarah Kerajaan Kutai
Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut Yupa, yaitu berupa batu bertulis.
Yupa juga digunakan sebagai tugu peringatan dari upacara kurban.
Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.
Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta.
Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M.
Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai.
Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kerajaan Kutai.
Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya bernama Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja dan berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan.
Raja-Raja yang Pernah Memerintah Kerajaan Kutai
Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai:
Maharaja Kudungga
Maharaja Asmawarman
Maharaja Mulawarman
Maharaja Sri Aswawarman
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Nala Parana Tungga
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Singa Wargala Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Prabu Mula Tungga Dewa
Maharaja Nala Indra Dewa
Maharaja Indra Mulya Warman Dewa
Maharaja Sri Langka Dewa
Maharaja Guna Parana Dewa
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Indra Mulya
Maharaja Sri Aji Dewa
Maharaja Mulia Putera
Maharaja Nala Pandita
Maharaja Indra Paruta Dewa
Maharaja Dharma Setia
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
Dari Prasasti Yupa, dapat diketahui bahwa masa kejayaan Kerajaan Kutai berlangsung ketika diperintah oleh Raja Mulawarman.
Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja yang terbesar di Kutai.
Ia pemeluk agama Hindu Siwa yang setia.
Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara.
Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.
Raja Mulawarman sangat dermawan.
Ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana.
Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasih dan peringatan mengenai upacara kurban, para brahmana mendirikan sebuah yupa.
Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan.
Kutai terletak di tepi sungai, sehingga masyarakatnya melakukan pertanian.
Selain itu, mereka banyak yang melakukan perdagangan.
Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar.
Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di Cina.
Dalam pelayarannya dimungkinkan para pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai.
Dengan demikian, Kutai semakin ramai dan rakyat hidup makmur.
Satu di antara Yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya: “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.
Peninggalan Kerajaan Kutai
Peninggalan Kerajaan Kutai adalah tujuh buah Prasasti Yupa yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan dengan Bahasa Sanskerta.
Ketujuh Yupa tersebut berisi silsilah Raja Mulawarman, tempat sedekah Raja Mulawarman dan macam-macam aspek kebudayaan.
Sumber buku:
- Setiawan, Iwan dkk. 2008. Wawasan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Dwi L, Amurwani dkk. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
(Tribunnews.com/Widya Lisfianti) (Kompas.com/Widya Lestari Ningsih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.