Politisi PKS Nilai Pemerintah Minim Inovasi Mencari Sumber Pembiayaan Negara
Pemerintah harus evaluasi kebijakan ekonomi akibat dari kenaikan utang, berbagai kebijakan kenaikan pajak naik sementara pertumbuhan ekonomi negatif
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hingga 21 Mei 2021 sebesar Rp183,98 triliun, atau sebesar 26,3 persen dari total pagu anggaran Rp699 triliun.
Baca juga: Penguatan Ekspor Impor Melanjutkan Tren Pemulihan Ekonomi
Namun sebagian besar anggaran dipergunakan untuk membayar utang, belanja konsumtif rutin pemerintah yaitu pegawai dan barang. Sedangkan belanja modal rendah.
Akibatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara tumbuh lambat," kata dia.
Selain menambah utang, lanjut Sukamta, pemerintah juga terus menaikkan berbagai pajak yang potensial menjadi sumber pendapatan negara.
Salah satu yang menyita perhatian publik ialah rencana pungutan pajak untuk sembako.
Sukamta berpesan, pemerintah harus mencari mekanisme untuk pembiayaan negera sekaligus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa memberatkan rakyat Indonesia.
“Rencana pemerintah memajaki sembako membuat rakyat merasa semakin diperas oleh negara. Berbagai sektor dan aktivitas masyarakat kini dipajaki.
Namun pada sisi lain, ketika pajak bertambah namun tidak terjadi peningkatan kesejahteraan dan tidak tersedianya lapangan kerja dari beragam proyek pemerintah. Alhasil rakyat merasa ada ketimpangan ekonomi luar biasa," tandasnya.