Daftar Klaster Penyebab Lonjakan Kasus Corona di Pulau Jawa, Ada Klaster Mudik hingga Perkantoran
Berikut daftar klaster Covid-19 yang menjadi penyebab lonjakan kasus di Pulau Jawa, ada klaster keluarga, klaster mudik hingga perkantoran.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Jujur klaster keluarga yang paling menguasai di Jateng, ada sekitar 73 persen, disusul klaster perusahaan."
"Beberapa klaster itu kita dorong tetap waspada pada level RT/RW lewat pendekatan yang kita sebut 'Jogo Tonggo'," kata Prasetyo, dikutip dari tayangan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6/2021).
3. Klaster Keluarga dan Klaster Perkantoran di Jawa Barat
Selain di DKI Jakarta dan Jawa Tengah, lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Barat juga menjadi sorotan, terlebih, di Kabupaten Bandung.
Imbasnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menutup sementara tempat wisata di area Bandung Raya.
Diketahui, klaster keluarga menjadi penyumbang tertinggi penularan wabah virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana mengatakan, peringkat pertama klaster yang teridentifikasi adalah klaster keluarga.
"Klaster keluarga dengan total kasus 7.122, kemudian klaster perkantoran 1.616 kasus."
"Lalu pesantren 951 kasus, pabrik 868 kasus, pelaku perjalanan 678 kasus, dan fasilitas pelayan kesehatan 542 kasus," kata Grace di Gedung Setda Kabupaten Bandung, Rabu (16/6/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Jumlah tersebut merupakan enam peringkat teratas klaster Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Bandung.
"Jadi ini yang mendominasi ada 6 klaster. Yang lainnya ada juga tapi tidak sebanyak ini," kata Grace.
Data tersebut, menurut Grace, merupakan data dari awal adanya Covid-19 di Kabupaten Bandung dan memang saat ini klaster keluarga yang mendominasi.
"Zona merah, kalau tidak salah, ada di 6 kecamatan, kemudian 7 desa," kata Grace.
Selain klaster keluarga, klaster perkantoran di Gedung Sate Kota Bandung juga terus bertambah.