Kasus Covid-19 Makin Mengkhawatirkan, Pemerintah Didesak Tunda Belajar Tatap Muka
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai kondisi pandemi saat ini tidak aman untuk pembelajaran tatap muka.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
Anggota BKSAP DPR RI itu menilai kesehatan dan keselamatan guru serta siswa dapat terancam jika penyelenggaraan PTM terbatas masih dipaksakan saat terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Padahal, ketentuan dalam SKB Empat Menteri mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 menyebutkan bahwa proses pembelajaran selama Covid-19 harus memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan.
Sementara untuk daerah-daerah di Indonesia yang tidak ada penambahan kasus alias zona hijau disebut Himmatul dapat menyelenggarakan PTM terbatas.
Namun, mengingat masih terjadinya lonjakan kasus Covid-19, pemerintah daerah harus mempertimbangkan tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayahnya saat akan memutuskan menyelenggarakan PTM terbatas.
Baca juga: Daftar Top Skor Euro 2020: Ronaldo Memimpin dengan Lima Gol, Patrik Schick di Bawahnya
"Jika dalam perkembangannya menunjukkan tingkat risiko yang tinggi maka pemerintah daerah harus menunda pelaksanaan PTM terbatas," kata dia.
Lebih lanjut, Himmatul mengimbau para orang tua dapat bersabar dan sepakat bahwa penundaan pemberlakuan PTM terbatas adalah pilihan terbaik demi menjaga kesehatan dan keselamatan para siswa.
"Saya berharap para orang tua dapat terus berperan dalam mendampingi anak-anaknya selama pembelajaran jarak jauh," jelasnya.
"Sementara uji coba dan pelaksanaan PTM terbatas dapat kembali dilakukan setelah terjadi penurunan kasus Covid-19 dan vaksinasi untuk guru sudah selesai, sehingga pelaksanaan PTM terbatas dirasa aman bagi guru dan siswa," katanya. (Tribun Network/Vincentius Jyestha/sam)