Pasien Covid-19 di DKI Membludak, 3 RS Diubah Jadi Rumah Sakit Rujukan, Ruang IGD Jadi Isolasi
Akan ada tambahan ratusan tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19 di Jakarta yang membludak.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus Covid-19 meningkat di sejumlah daerah dalam empat pekan terakhir. Kenaikan tersebut menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat.
"Kita sudah mengambil beberapa keputusan di antaranya adalah mengkonversikan tiga rumah sakit besar pemerintah yaitu RS Fatmawati, Rumah Sakit Sulianti Saroso, dan Rumah Sakit Persahabatan untuk menjadi 100 persen rumah sakit yang menangani Covid-19, " kata Menteri Kesehatan Budi Karya Sumadi, Budi dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (25/6/2021).
Dengan demikian kata Budi, akan ada tambahan ratusan tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19 di Jakarta. Proses konversi ditargetkan rampung pada pekan ini.
"Ada ratusan tempat tidur baru lengkap dengan peralatan, lengkap dengan dokter-dokter yang berpengalaman, dokter dengan perawat-perawat yang berpengalaman untuk bisa melayani para pasien yang sakit di DKI Jakarta," katanya.
Budi mengatakan bahwa situasi Pandemi di Indonesia sudah mencapai titik yang tinggi dengan 20 ribu kasus per hari, Pada Kamis kemarin, (24/6/2021).
Baca juga: Ibu Muda yang Positif Covid-19 di Tasikmalaya harus Kehilangan Bayi dalam Kandungan
Pihaknya akan terus memonitor perkembangan di masyarakat agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Saya bersama Pak Kapolri, pak Panglima TNI, dan Pak kepala BNPB dan juga pak gubernur selalu mengkoordinasikan untuk memastikan agar jumlah tempat tidur yang ada, cukup dan mengikuti perkembangan jumlah kasus yang masuk," katanya.
Baca juga: Angka Kematian Melonjak, Sejumlah Jenazah Covid-19 di Tangerang Selatan Dikubur Tanpa Peti
Budi juga mengatakan bahwa dari kapasitas 85 ribu tempat tidur yang tersedia di seluruh Indonesia, sebanyak 60 ribu sudah terisi.
"Kita masih ada room 25.000 lagi, kondisi sekarang," kata Budi dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (25/6/2021).
Selain itu, juga tersedia 130 ribu tempat tidur, yang merupakan 30 persen dari 389 ribu tempat tidur perawatan biasa di rumah sakit di seluruh Indonesia yang dialokasikan untuk perawatan Covid-19.
"Jadi sekarang kita baru konversi 80.000 terisi 60.000. dan masih punya room sampai 130.000," katanya.
Jumlah tersebut, kata Budi, akan ditambah melalui konversi seluruh tempat tidur perawatan biasa, menjadi tempat tidur perawatan Covid-19 di tiga RS milik pemerintah yakni RS Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan.
Perawatan Nakes
Selain itu, Menkes juga mengakui bahwa sejumlah tenaga kersehatan terpapar Covid-19. Mayoritas mereka termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG) maupun bergejala ringan.
Seperti diketahui, garda terdepan tersebut menjadi prioritas pertama dalam program vaksinasi pemerintah yang dimulai pada Januari tahun jni.
"Saya terus terang sedih tapi di sisi lain juga saya lega, karena dibandingkan dengan lonjakan kasus Januari - Februari yang terkena itu lebih banyak OTG dan juga gejala ringan," ujar Budi.
"Walaupun ada juga yang terkena gejala berat dan yang paling menyedihkan buat Saya kalau ada tenaga kesehatan yang wafat," lanjutnya.
Oleh karena itu, mantan wakil menteri BUMN ini meminta agar seluruh rumah sakit memprioritaskan perawatan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
"Saya sudah menginstruksikan ke seluruh Rumah Sakit agar mereka harus memprioritaskan tenaga medis dan tenaga kesehatan. Mereka harus dilayani dengan baik," kata Menkes Budi.
Ruang IGD
Menkes Budi juga mengatakan pihaknya akan mengubah seluruh kamar Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS rujukan Covid-19 di DKI Jakarta menjadi kamar isolasi. Sehingga pasien Covid-19 dapat ditampung dan dirawat di kamar IGD.
"Kita lakukan berkoordinasi dengan pak Gubernur dan Kepala BNPB adalah kita akan mengubah semua kamar IGD menjadi kamar isolasi. Dengan demikian perawatan yang normal bisa dilakukan disana untuk menampung pasien-pasien yang sudah masuk rumah sakit, mendapatkan perawatan seperti di kamar biasa," kata Budi.
Dengan perubahan tersebut, layanan IGD nantinya akan dilakukan di tenda darurat yang dibangun di luar rumah sakit.
"Supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruangan IGD karena ini akan dipakai sebagai tambahan tempat tidur," katanya.
Pihaknya, kata Budi, berterimakasih kepada BNPB yang memberikan dukungan pembangunan tenda darurat di rumah sakit. Sehingga proses perubahan tersebut dapat cepat dilakukan dan kamar IGD dapat segera digunakan.
Budi berharap dengan perubahan tersebut, dapat menambah ketersediaan tempat tidur perawatan Covid-19 di DKI Jakarta.
Berdasarkan data per 21 Juni 2021, BOR di 5 dari 6 Provinsi mencapai lebih dari 80 persen. 5 daerah tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Banten.
"Hanya Provinsi Jawa Timur yang BOR nya di bawah 80 persen, yaitu 66,67 persen," kata Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangannya, Rabu, (23/6/2021).
Satgas mengungkapkan kenaikan kasus positif ini sudah harus sepatutnya menjadi alasan kuat untuk mengevaluasi kebijakan pengendalian dan memastikan efektivitas khususnya penerapan kebijakan PPKM Mikro.
Dia mengatakan, semua unsur harus melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik sehingga tercipta penanganan yang komprehensif.
Saat ini, persentase pembentukan Posko di berbagai provinsi di Indonesia masih cenderung rendah dan penting untuk diingat, efektivitas pemberlakuan PPKM Mikro sangat tergantung pada pembentukan Posko sebagai wadah koordinasi implementasi PPKM Mikro di tingkat Desa/Kelurahan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mengatasi tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di DKI Jakarta yang tinggi dalam beberapa hari terkahir.
Diantaranya dengan mengkonversikan seluruh tempat tidur perawatan di tiga rumah sakit untuk pasien Covid-19. Ketiga rumah sakit tersebut yakni RS Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan.
"Kita sudah mengambil beberapa keputusan diantaranya adalah mengkonversikan tiga rumah sakit besar pemerintah yaitu RS Fatmawati, Rumah Sakit Sulianti Saroso, dan Rumah Sakit persahabatan untuk menjadi 100 persen rumah sakit yang menangani Covid-19, " kata Budi dalam Konferensi Pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (25/6/2021).
Dengan demikian kata Budi, akan ada tambahan ratusan tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19 di Jakarta. Proses konversi ditargetkan rampung pada pekan ini.
"Ada ratusan tempat tidur baru lengkap dengan peralatan, lengkap dengan dokter-dokter yang berpengalaman, dokter dengan perawat-perawat yang berpengalaman untuk bisa melayani para pasien yang sakit di DKI Jakarta," katanya. (Tribun Network/Taufik Ismail/Rina Ayu/sam)