Jokowi Pernah Dikritik Bilang Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Kini Negara Lain Menerapkannya
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat hidup berdampingan dengan virus corona Covid-19.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat hidup berdampingan dengan virus corona Covid-19.
Hal ini karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap akan terus ada di tengah masyarakat.
"Artinya kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid," kata Presiden seperti dikutip dari siaran pers resmi pada Jumat 15 Mei 2020 lalu.
"Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," lanjut dia.
Kepala Negara menegaskan bahwa hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimistis.
Justru kondisi ini merupakan titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Dokter Ahli Jepang Ungkap Bahayanya Varian Delta Covid-19
Pernyataan Jokowi saat itu mendapatkan kritik dan cibiran dari berbagai pihak.
Diantaranya Pengamat Politik Rocky Gerung.
Gerung mengatakan saat itu menilai pemerintah tidak mampu menyelesaikan masalah Covid-19.
"Kalau mau efektif ya mesti ada the new kind of leadership, yang khusus punya kemampuan untuk mempersuasi publik menerima kenyataan dan bukan menyerah, berdamai dengan Corona," ungkap Rocky seperti dikutip dari Grid,id pada 17 Mei 2020.
Negara Lain Mulai Menerapkan
Gagasan berdamai dengan Covid-19 yang pernah diutarakan Jokowi tahun lalu kini akan diterapkan di negara lain.
Singapura misalnya.
Pemerintah Singapura meyakini bahwa virus corona tidak bisa lenyap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.