Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadjroel Ungkap Pola Komunikasi di Kabinet Indonesia Maju Berubah

Pengalaman Fadjroel hadapi pertanyaan wartawan dan kelola isu negatif selama jadi  penyambung lidah Presiden.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Fadjroel Ungkap Pola Komunikasi di Kabinet Indonesia Maju Berubah
Instagram @fadjroelrachman
5 Fakta Juru Bicara Jokowi Fadjroel Rachman 

Mana isu yang paling berat?

Saya lebih banyak diminta untuk menjaga soal demokrasi. Kemudian terkait Hak Asasi Manusia, anti korupsi, toleransi, dan kehadiran negara kepada rakyatnya.Sebenarnya selain saya, yang lebih banyak saya menangani soal politik dan pemerintahan. Ada lagi staf khusus yang boleh bicara, misal Pak Arief Budimanta bicara soal ekonomi, kemudian Dini Purwono soal hukum, Mba Angkie soal sosial.

Tapi wartawan memang kadang mengejar ke saya, seolah-olah saya satu-satunya yang bisa bicara. Makanya saya kerap mengarahkan kalau soal hukum kepada Mba Dini, ekonomi kepada Mas Arief, sosial ke Mba Angkie.

Baca juga: Fadjroel Rachman Kenang Kebiasaan Bersama Presiden Jokowi Sebelum Pandemi Covid-19

Karena saya diminta menjaga lima hal, yang paling berat problem terkait dengan demokrasi. Misalnya pertanyaan mengenai apakah presiden itu dua kali atau tiga kali. Itu isu yang terus berkembang bertahun-tahun.Saya kemarin masih menjawab pertanyaan soal itu. Apakah presiden dipilih langsung atau MPR, ya presiden bilang sesuai konstitusi tegak lurus. Yang ketiga terkait dengan Pilkada Langsung. Presiden bilang Pilkada harus langsung, karena saya anak reformasi jadi wali kota, gubernur, presiden.

Kalau tidak ada reformasi tidak mungkin anak pinggir kali, anak tukang jualan bambu, jualan furniture, mana mungkin jadi presiden. Biasanya yang jadi presiden kan semua orang-orang yang kelas atas. Ini rumah saja nyewa, kadang kebanjiran, bisa jadi presiden.Yang paling kami jaga adalah wilayah demokrasi, hak, toleransi, kemudian hak asasi manusia, dan kehadiran negara kepada masyarakat.

Isu seputar kepulangan Habib Rizieq Shihab, soal isu Islam apakah itu juga domain Anda?

Itu domainnya Pak Kemenkopolhukam, Pak Mahfud MD. Tapi saya selalu berhubungan kepada beliau dan staf-stafnya. Jadi misalnya Pak Mahfud izin, ini bapak yang menanggapi karena bapak yang punya otoritas dan bapak otoritatif menjawab ini.Karena isunya Istana Presiden tidak pernah menyatakan secara langsung tentang hal tersebut. Jadi tidak mungkin saya menyampaikan sesuatu, yang presiden tidak menyampaikan. Tapi karena otoritasnya Pak Mahfud atau bisa juga Pak Menkumham atau wakil beliau.

Berita Rekomendasi

Ekosistem komunikasi periode ini sebenarnya sangat bagus ditatanya. Dibagi secara fungsional, tapi kadang-kadang saya harus minta maaf kepada teman-teman wartawan. Saya bisa paham lah, teman-teman senang kalau bertanya ke saya.

Karena kutipannya Istana ya. Istana titik dua. Jokowi titik dua. Padahal sebenarnya kalau yang diinginkan kontennya, kalau bicara dengan Menko, Menteri, Lembaga, itu lebih keren sebenarnya.Cuma, mungkin kalau di-googling tidak keluar. Yang keluar tuh Istana, Fadjroel, Jokowi. Jadi kami kadang minta maaf, kok mas Fadjroel tidak mau menjawab. Saya bilang tolong ditanyakan kepada Pak Menteri ini, karena pertanyaan ini kalau dijawab oleh mereka itu bagus.

Baca juga: Fadjroel Rachman: Presiden Jokowi Itu Sikapnya Sangat Hangat, Bersahabat dan Menghargai Siapapun

Misal soal covid, vaksinasi, apa saja vaksinnya, itu kan pertanyaan yang bagus banget kalau dijawab oleh Pak Budi Gunadi Sadikin, Pak Garnip, tapi teman-teman baliknya ke saya lagi. Saya bilang, Presiden itu sudah menyampaikan dalam pidatonya bahwa cuma ada PPKM Mikro, vaksinasi 1,8 juta misalnya. Tapi teman-teman suka nanya lagi yang detailnya. Saya bilang itu bagus banget kalau dijawab oleh menteri.

Tapi mereka tetap ngejar saya. Tapi saya bisa paham lah. Lama-lama akhirnya terbangun juga ekosistemnya. Teman-teman wartawan bisa memahami ini bagus dijawab soal ini.

Isu pertahanan sudah ada jubirnya. Jubirnya ada tinggal ditanya. Tapi ini memang saya harus tiap hari menceritakan bahwa model komunikasi yang dibangun sekarang seperti ini. Beda memang dengan periode pertama. (tribun network/denis destryawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas