Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua Komisi IX DPR Heran Pemerintah Tak Pilih Lockdown: Uangnya Ada, tapi Tidak Digunakan

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P, Charles Honoris heran pemerintah tak pilih lockdown, ungkap adanya anggaran tapi tidak digunakan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Wakil Ketua Komisi IX DPR Heran Pemerintah Tak Pilih Lockdown: Uangnya Ada, tapi Tidak Digunakan
Istimewa/Tribunnews.com
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Charles Honoris. 

Kemudian, Provinsi Jawa Tengah baru menyerap 9,3 persen, dan Provinsi Jawa Barat baru menyerap sekira 14 persen.

"Ini sangat tidak sesuai harapan, artinya uangnya ada, tapi tidak diserap atau tidak digunakan," terang Charles.

Menghadapi lonjakan penularan Covid-19 yang terjadi saat ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menggencarkan serbuan ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk membantu akselerasi vaksinasi dan penebalan pelaksanaan PPKM Mikro di wilayah Jabodetabek. Seperti diketahui bahwa TNI sudah mengirim 176 Nakes dari siswa Perwira Prajurit Karir (Pa PK) Angkatan 28 Reguler dan siswa Kursus Tenaga Kesehatan (Susgakes) Angkatan 28B TA 2021 serta ditambah sebanyak 400, jadi kurang lebih ada 600 Nakes yang disebar di wilayah Jabodetabek guna membantu akselerasi vaksinasi dan penebalan pelaksanaan PPKM Mikro, TNI membantu pemerintah dengan mengerahkan Nakes sebanyak mungkin agar herd immunity segera terbentuk guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Menghadapi lonjakan penularan Covid-19 yang terjadi saat ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menggencarkan serbuan ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk membantu akselerasi vaksinasi dan penebalan pelaksanaan PPKM Mikro di wilayah Jabodetabek. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Bahkan, catatan tersebut belum termasuk anggaran di tingkat nasional.

Charles menyebut, anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp699,43 triliun baru terserap 32 persen.

Sementara untuk sektor kesehatan, anggaran sebesar Rp172,84 triliun baru terserap sekira 22,9 persen.

"Jadi kalau alasan anggaran tidak ada, saya tidak bisa terima, negara harus mencari cara untuk memastikan keselamatan rakyat," ungkapnya.

Kendati demikian, Charles tetap menyambut baik rencana penerapan PPKM darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli mendatang.

Berita Rekomendasi

"Kami menyambut baik untuk memberlakukan PPKM darurat."

"Idealnya memang ini harus dilakukan mengingat pulau Jawa zona merahnya sudah banyak sekali," pungkasnya.

Rencana Penerapan PPKM Darurat

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan diterapkan di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di pembukaan Munas Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6/2021).

"Hari ini ada finalisasi kajian untuk kita melihat karena lonjakan sangat tinggi, dan kita harapkan selesai karena diketuai Pak Airlangga, Menko Ekonomi untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat," kata Jokowi, dikutip dari Tribunnews.

"Nggak tahu nanti keputusannya, apakah (berlaku selama) seminggu atau dua minggu. Karena petanya sudah kita ketahui semua."

Baca juga: Kirim Surat ke Jokowi, Muhammadiyah Minta Lockdown Wilayah Jawa Hingga Tiga Pekan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas