Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Salim Segaf Berdialog dengan Presiden Republik Ijo Tomat

Pertemuan berlangsung sekitar dua jam dan Syakir serta seluruh krunya dites-swab dulu untuk memastikan kesehatan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ketika Salim Segaf Berdialog dengan Presiden Republik Ijo Tomat
IST
Percakapan influencer muda Syakir Daulay dengan Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf. 

Gurutua SIS al-Jufri (Sayid Idrus bin Salim al-Jufri) mendirikan Al-Khairaat pada 30 Juni 1930 di Kota Palu. Perguruan Al-Khairaat tak hanya membina masyarakat di Sulawesi, tetapi juga di Maluku hingga Papua.

Cukup banyak alumni Al-Khairaat yang menjadi tokoh daerah dan nasional. Karena jasanya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Gurutua mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah RI.

Meski kuliah di mancanegara, Salim selalu menghabiskan waktu liburan untuk bertualang ke pedalaman hutan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

“Mumpung masih muda, kita harus mengenal negeri sendiri. Jika kita tidak mengenal Indonesia, bagaimana kita akan mencintai dan berkontribusi untuk negeri ini?” kata Salim.

Salim menceritakan pengalaman bertemu suku Dayak Burusu di Kalimantan dan suku Dani di Lembah Baliem, Papua. Syakir tak mau kalah, dia juga bercerita perjalanannya ke Konawe, Sulawesi Tenggara yang penuh tantangan.

Lalu, Syakir menanyakan bagaimana cara kita menyikapi penyelenggaraan ibadah qurban di masa pandemi? Sebagai jomblo taat dan terhormat, Syakir penasaran. 

“Hukum berqurban itu sunnah muakkadah bagi yang mampu. Proses penyembelihan hewan qurban tidak mesti dilakukan sendiri, bisa diwakilkan kepada ahlinya. Apalagi di masa pandemi, agar tidak terjadi kerumunan, maka dapat diakukan Rumah Potong Hewan (RPH),” jelas Salim. 

Berita Rekomendasi

Sebagian dana qurban, lanjutnya, bisa disalurkan untuk warga yang terkena dampak pandemi berupa bahan pangan atau obat-obatan.

Mendengar itu, Syakir tambah bersemangat mengajak generasi muda untuk berqurban. Meski hanya punya uang Rp 500.000, menurutnya tetap bisa berqurban dengan cara patungan.

Bila dananya belum cukup juga untuk membeli hewan qurban, maka dapat diberikan kepada tetangga yang kesusahan. Pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Yang Maha Pemurah. 

"Mau tahu amalan sederhana yang pahalanya setara dengan haji dan umrah?” seru Syakir.

"Ternyata bangun pagi untuk shalat Subuh, lalu berdoa dan berzikir di masjid sampai shalat Dhuha, maka akan diberi ganjaran senilai haji dan umrah yang sempurna (HR Thabrani). So, anak muda harus bangun pagi dan melakukan berbagai kegiatan positif setelah beribadah," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas