Migrasi TV Analog ke Digital Bisa Jadikan Internet di Indonesia Makin Cepat dan Merata
Dirjen PPI Kemkominfo, Ahmad M Ramli, mengungkapkan migrasi TV analog ke digital memberikan segudang manfaat, terutama layanan internet.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
Peluang Internet 5G akan Terbuka
Lebih lanjut, proses migrasi siaran digital dapat mengakselerasi internet Indonesia menjadi 5G.
Diketahui tayangan analog saat ini menggunakan frekuensi 700 Mhz yang disebut juga golden frequency.
Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti, menyebut frekuensi sebagai sumber daya yang terbatas dan memiliki nilai guna yang tinggi, sangat perlu dilakukan penataan.
Sehingga frekuensi dapat efisien dan mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk bangsa.
Rosarita menyebut Kemkominfo dapat melakukan penataan frekuensi dengan adanya migrasi siaran digital.
Dengan penataan frekuensi maka tersedia frekuensi untuk broadband akses internet 5G.
“Tanpa adanya penataan frekuensi, akses internet tidak maksimal. Teknologi 5G tidak akan tersedia tanpa adanya penataan frekuensi,” ungkapnya dalam dialog interaktif di salah satu stasiun televisi, Kamis, (29/07/2021).
Selain internet 5G, lanjut Rosarita, Indonesia bisa menghadirkan frekuensi khusus untuk lalu lintas kebencanaan.
Diketahui Indonesia adalah negara dengan potensi bencana yang tinggi, terlebih bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, atau tsunami.
Dalam kondisi seperti ini, kehadiran frekuensi yang didedikasikan untuk lalu lintas komunikasi kebencanaan, seperti sistem peringatan dini kebencanaan atau Early Warning System (EWS) amat penting.
Cara Beralih ke TV Digital
Sementara itu untuk bisa menikmati siaran TV digital, masyarakat tidak perlu mengganti piranti TV yang ada.
TV yang belum bisa menerima siaran digital, membutuhkan piranti tambahan yang dinamakan Set Top Box (STB).