Bahagianya Johan Ketika Pasien yang Menerima Plasma Konvalesen Selamat dan ke Luar dari Masa Kritis
Kondisi sang ayah berangsur membaik, setelah mendapat transfusi dua kantong donor plasma konvalesen. Tadinya sulit makan, bisa menerima asupan makanan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompas Gramedia (KG) Media bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Plasmahero.id melangsungkan kegiatan donor plasma konvalesen bertajuk 'Plasma Kebaikan' di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, pada 27 - 28 Juli 2021.
Ketua Pelaksana Gerakan Plasma Kebaikan, Johan Tamin, mengatakan kegiatan ini amat positif di tengah pandemi Covid-19. Sinergi tersebut amat diperlukan untuk membantu mereka, yang tengah menderita akibat Covid-19.
"Mudah-mudahan kegiatan ini diikuti oleh pihak lainnya, agar dapat membantu pasien Covid-19. Terutama bagi mereka yang memerlukan donor plasma konvalesen," ujar Johan kepada Tribun Network.
Johan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut memberikan donor plasma. Sebab, kegiatan tersebut positif. Antibodi pun akan tetap terjaga, bahkan akan semakin baik. Johan sendiri merupakan penyintas Covid-19.
Ia sudah empat kali mendonorkan plasma konvalesennya sejak sembuh dari virus Corona pada bulan Desember 2020 lalu.
Mulanya ia tidak mengerti apa itu plasma konvalesen, yang diketahuinya hanya sebatas donor darah biasa.
"Tadinya saya sebagai orang awam nggak paham apa itu plasma, yang saya tahu adalah donor darah biasa," ujar Johan.
Setelah mendalami, Johan menemukan bahwa plasma konvalesen ternyata begitu membantu perjuangan pemulihan orang-orang yang terinfeksi.
Baca juga: Donorkan Darah untuk Ibunda, Irwansyah: Semoga Mama Sehat
Pernyataan ini ia sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi mendonorkan plasma konvalesen kepada orang-orang yang tengah berjuang melawan Covid-19 dari tempat tidur di ruang ICU.
Johan menyebut mendonorkan plasmanya ke empat orang berbeda. Hasilnya, kondisi para penerima donor berangsur membaik dan bahkan diizinkan pindah dari tempat tidur di ruang khusus, ke tempat tidur di ruang biasa.
Bahkan, ada seorang penerima donor, yakni perempuan berusia 70 tahun yang kini kondisinya semakin membaik.
Kata dia, keuntungan paling besar dari mendonorkan plasma konvalesen dan hal tak bisa dibeli oleh siapapun adalah bagaimana melihat orang yang ditolong, berhasil selamat dan keluar dari masa kritis.
"Keuntungan yang tidak bisa dibeli oleh siapapun, adalah kita bisa menolong orang. Bisa dibayangkan saat yang kita tolong kondisinya sudah sesak, sudah putus asa, pada saat terima plasma kita, besoknya dapet kabar sudah lebih baik, dan bisa pindah ke kamar biasa. Kita berasa luar biasa bisa bantu orang," ujarnya.
Lantaran Orang Tua Sembuh Setelah Mendapat Donor Plasma
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.