Bahagianya Johan Ketika Pasien yang Menerima Plasma Konvalesen Selamat dan ke Luar dari Masa Kritis
Kondisi sang ayah berangsur membaik, setelah mendapat transfusi dua kantong donor plasma konvalesen. Tadinya sulit makan, bisa menerima asupan makanan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Cerita lain datang dari seorang Pendonor Plasma Konvalesen, Y Sulistyawan (40).
Pria asal Depok ini mau menjadi pendonor plasma konvalesen lantaran pengalaman orang tuanya, Sungkono Hadisaputro (80), yang berhasil membaik setelah menerima plasma dari penyintas Covid-19.
Awalnya, Sulis sengaja datang dari Depok ke Solo, lantaran cemas mendapat kabar ayahnya sakit, hingga mengalami sesak napas.
Belakangan diketahui bahwa ayahnya positif Covid-19. Kondisi kesehatannya semakin hari, semakin menurun. Tak bisa bangun dari ranjang, sulit bernapas hingga sulit untuk menerima asupan makanan.
Mendengar kabar itu, Sulis langsung bergegas naik bus dari Depok ke Solo. Untuk melihat kondisi ayahnya itu di kampung halaman.
Sampai sana, Sulis membawa orang tuanya itu ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah. Meski sudah mendapat obat untuk Covid-19, kondisi sang ayah cenderung terus menurun.
"Kondisinya memburuk di hari ke-7. Kesadaran menurun, akibat pengentalan darah, hingga menyumbat otak," ceritanya.
Di hari ke-9 ayahnya dirawat, ucap Sulis, ia berinisiatif untuk mencari donor plasma konvalesen. Mencari pendonor dengan menghubungi relasinya.
Lalu meminta surat permohonan plasma konvalesen ke PMI oleh dokter penanggung jawab di RS PKU Muhammadiyah, Karanganyar. Lalu, mendatangi PMI di Kota Solo untuk mendapatkan donor plasma konvalesen.
Baca juga: Waktu Terbaik Pemberian Plasma Konvalesen, Jangan Tunggu hingga Mengalami Gejala Berat
"Besoknya, Minggu pagi, sudah dapat plasma. Lalu, plasma itu dibawa ke rumah sakit. Dapat dua kantong. Jam 09.00 pagi ditransfusi. Sorenya saya cek, kondisi bapak langsung membaik. Yang tadinya tiduran, langsung bisa duduk," ucap Sulis.
Menurutnya, kondisi sang ayah berangsur membaik, setelah mendapat transfusi dua kantong donor plasma konvalesen. Yang tadinya sulit makan, bisa menerima asupan makanan.
"Bapak langsung bisa makan sendiri. Tadinya tidak bisa. Bahkan, besoknya pada Senin malam diperbolehkan untuk pulang, karena kondisinya membaik. Akhirnya kita rawat di rumah," imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman itu, Sulis meyakini melakukan donor plasma konvalesen merupakan hal yang positif. Dan dapat membantu sesama, terutama pasien Covid-19 agar dapat sehat kembali.
"Donor di Kompas Gramedia, bersama PMI dan Plasma Hero. Kita berdonor untuk membantu sesama. Donor plasma terbukti dapat menyelamatkan," kata Sulis.