Menkes: Kasus Covid Melonjak karena Disiplin Masyarakat Rendah dan Meluasnya Varian Delta
Menkes menegaskan, jika masyarakat disiplin dalam menerapkan 5M, maka angka positif tidak akan melonjak signifikan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut ada dua faktor utama yang mendorong melonjaknya kasus positif virus corona (Covid-19) di sejumlah daerah, khususnya wilayah Jawa dan Bali.
Faktor yang pertama adalah sikap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang rendah, yakni Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Mengurangi mobilitas dan Menjauhi kerumunan (5M).
"Kenaikan kasus ini memang dua penyebab utamanya, satu adalah (rendahnya) disiplin protokol kesehatan," ujar Budi Gunadi, dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Update Penanganan Covid-19', Senin (2/8/2021).
Menurutnya, jika masyarakat disiplin dalam menerapkan 5M, maka angka positif tidak akan melonjak signifikan.
"Kalau kita disiplin protokol kesehatan, pakai maskernya benar dan rajin, jaga jaraknya benar, kerumunannya dihindari, itu adalah resep yang paling jitu," kata Budi Gunadi.
Baca juga: Kemenkes: Jumlahnya Terbatas, Vaksinasi Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan
Budi Gunadi mengakui bahwa sebenarnya menerapkan protokol kesehatan sangat mudah, namun dianggap sulit dilakukan karena masyarakat belum terbiasa.
"Sebenanya paling mudah, tapi paling susah kita disiplin melakukannya," jelas Budi Gunadi.
Menurutnya, protokol kesehatan merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, selain vaksinasi.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Pengusaha Bus Keluhkan Vaksinasi untuk Kru Tidak Maksimal
Terlebih saat ini fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit tengah kewalahan menangani pasien yang terifeksi virus tersebut, katanya.
Sehingga langkah menerapkan 5M dapat menekan potensi bertambahnya pasien baru kasus ini yang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Alasan Jokowi Perpanjang Lagi PPKM Level 4 Hingga 9 Agustus di Kota dan Kabupaten Tertentu
"Kalau dilakukan, itu adalah hal yang paling mudah dan paling besar dampaknya untuk mengurangi penularan dan melindungi keluarga kita supaya nggak ke rumah sakit," tegas Budi Gunadi.
Faktor kedua yang mendorong peningkatan kasus baru adalah munculnya varian B.1.617.2 (Delta) yang diketahui lebih mudah dan cepat menular.
Varian yang pertama kali ditemukan di India ini disebut dua hingga tiga kali lipat lebih cepat menular dari varian Alpha, dan lima hingga enam kali lipat lebih mudah menular dibandingkan varian awal yang ditemukan di Wuhan, China.
"Yang kedua, perlu kita akui penularan Delta ini cepat sekali, itu 2 hingga 3 kali lebih menular daripada kasus varian Inggris, dan mungkin bisa 5 sampai 6 kali lebih menular dari yang Wuhan, jadi itu penyebab kedua," kata Budi Gunadi.
Cuma di Mamuju
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.