Program Tracing Covid-19 LeaN On Jangkau 30 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi
LeaN On merupakan sebuah program Risk-Communication and Community Engagement (RCCE) yang diluncurkan sebagai inisiatif tambahan oleh BNPB
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pengembangan Strategi dan Penanggulangan Bencana BNPB, Dr. Agus Wibowo mengatakan Program LeaN On (Leaving No One behind) sejak September 2020 telah mengerahkan upaya terbaik dalam menjangkau lapisan masyarakat rentan dan termarjinalkan di 30 kota/kabupaten di enam provinsi.
“LeaN On bergerak untuk memastikan akses yang setara kepada informasi risiko Covid-19, edukasi pencegahan, serta informasi bahkan menjembatani akses pada perlindungan sosial di masa pandemi,” kata Dr. Agus Wibowo, dalam webinar bertajuk 'Pelacakan Kontak: Mengoptimalkan Dukungan Masyarakat dalam 3T', Senin (2/8/2021).
LeaN On merupakan sebuah program Risk-Communication and Community Engagement (RCCE) yang diluncurkan sebagai inisiatif tambahan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan INVEST DM yang bertujuan untuk mendukung penanganan COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Kemenkes: Jumlahnya Terbatas, Vaksinasi Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan
Program ini didukung oleh United State Agency for International Development (USAID) Indonesia melalui Empowering Access to Justice (MAJu) - The Asia Foundation (TAF).
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Pengusaha Bus Keluhkan Vaksinasi untuk Kru Tidak Maksimal
Dr. Agus Wibowo mengatakan belajar dari lonjakan kasus pada gelombang kedua pandemi, semakin jelas bahwa diperlukan kesadaran akan pentingnya upaya pengendalian pandemi yang terpadu antara 5M, 3T dan vaksinasi.
Baca juga: Pak Jokowi, Pengelola Pusat Perbelanjaan Sudah Tak Kuat, Pilih PHK dan Rumahkan Karyawan
“Oleh karena, kami dari Direktorat PSPB BNPB, selaku pengampu program LeaN On by INVEST DM, sangat mendukung upaya LeaN On untuk mengangkat isu pentingnya pelibatan masyarakat dalam 3T yang inklusif,” tegas Dr. Agus Wibowo.
Sementara itu, dalam survei yang dilakukan oleh tim LeaN On kepada 673 orang responden pada tanggal 29 Juli - 1 Agustus 2021, didapatkan hasil bahwa mayoritas responden telah mengetahui bahwa penanganan Covid-19 terpadu memerlukan praktek 3M, vaksinasi, dan 3T (78.01%).
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Yayasan Mercy Corps Indonesia (YCMI), Ade Soekadis.
Hasil tersebut selaras dengan pemahaman bahwa mereka menganggap perlu bagi seseorang yang merasa terpapar atau terkonfirmasi positif Covid-19 untuk memberitahukan orang yang baru-baru ini berinteraksi dengannya atau melakukan tracking (86.63%).
Mayoritas 67% dari responden setuju jika pemerintah melakukan lockdown sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19.
Menindak lanjuti hasil survei tersebut, tim LeaN On berupaya adaptif dengan dinamika penanganan Covd-19 di pusat dan daerah sambil bernavigasi untuk memberikan yang informasi terkini dan akurat untuk ketangguhan 162 ribu peserta program.
“Besar harapan kami agar bahasan dalam kegiatan webinar tadi dapat makin menggulirkan isu pentingnya kesadaran dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan agen perubahan dalam mendukung upaya 3T yang dipandu sektor kesehatan,” kata Ade Soekadis.