Polemik Emir Moeis Jadi Komisaris BUMN, Dikecam Pukat UGM, Dibela Nusron Wahid
Sejumlah pihak menilai pengangkatan Emis Moes tidak memncerminkan keberpihakan terhadap pemberantasan korupsi.
Penulis: Daryono
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengangkatan mantan terpidana korupsi, Izedrik Emir Moeis menjadi komisaris BUMN PT Pupuk Iskandar Muda menuai polemik.
Sejumlah pihak menilai pengangkatan Emis Moes tidak memncerminkan keberpihakan terhadap pemberantasan korupsi.
Di sisi lain, sebagian kalangan menganggap diangkatnya Emir Moeis sebagai komisaris BUMN tidak menyalahi aturan.
Untuk dketahui, pengangkatan Emir Moeis sebagai Komisrais PT Pupuk Iskandar Muda diketahui dari informasi di website Pupuk Iskandar Muda, pim.co.id.
Dalam laman tersebut, Emir Moeis menduduki posisi Komisaris sejak 18 Februari 2021.
Baca juga: SOSOK Emir Moeis Eks Koruptor yang Jadi Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda, Pernah Divonis 3 Tahun
SVP of Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut dan mengatakan penunjukan Emir Moeis sudah sesuai aturan.
Berikut polemik penunjukan Emir Moes sebagai komisaris:
1. Pukat UGM Beri Kecaman
Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM mengecam pengangkatan Emir Moeis sebagai komisaris BUMN.
"Tentu Pukat mengecam keras dan tidak habis pikir," kata Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM Totok Dwi Diantoro, kepada Tribunnews.com, Kamis (5/8/2021).
Totok menerangkan, penunjukkan Emir memperlihatkan kepada masyarakat tentang bagaimana absurdnya pemerintah dalam sikap terhadap pemberantasan korupsi.
"Setelah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sendiri sempat mewacanakan eks napi koruptor menjadi duta anti-korupsi, sekarang eks napi koruptor ditunjuk menjadi komisaris BUMN. Sulit dicerna akal sehat," tutur Totok.
2. PSI Sebut Mantan Koruptor sudah Cacat Integritas
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan pengangkatan eks narapidana korupsi Izedrik Emir Moeis sebagai Komisaris BUMN PT Pupuk Iskandar Muda.