Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BOR di Sejumlah Daerah Turun, Peter F Gontha Bandingkan dengan Kondisi di Tokyo

Persentase tingkat keterisian tempat tidur atau persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah daerah di Indonesia turun drastis.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BOR di Sejumlah Daerah Turun, Peter F Gontha Bandingkan dengan Kondisi di Tokyo
Warta Kota/Henry Lopulalan
Petugas mempersiapkan ruangan rawat inap Pasien Covid-19 di Tower 8 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021). Tower 8 RSD Wisma Atlet Kemayoran dapat menampung 1.569 pasien Covif-19 dan dapat juga dipakai untuk ruang Isolasi Mandiri pasien tanpa gejala. Hal ini untuk persiapan bila ada meningkatnya pasien Covid 19 usai liburan lebaran (mudik). *Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persentase tingkat keterisian tempat tidur atau persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah daerah di Indonesia turun drastis.

Seperti tercatat di Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim) dan daerah lainnya telah mengalami penurunan BOR.

Terkait dengan hal itu, tokoh senior media Peter F Gontha membandingkan dengan kondisi di Tokyo.

Peter menyebutkan, tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit di Tokyo sudah mencapai lebih dari 100 persen dan hanya pasien dengan kategori sangat parah yang bisa diterima.

"Rumah sakit di Tokyo BOR nya mencapai lebih dari 100 persen dan hanya yang betul-betul gawat yang diterima. Tokyo sudah mencapai 10 ribu orang terjangkit perhari gawat sudah namanya sudah Virus Delta bukan Covid-19 lagi semua negara maju di dunia terkena kembali," tulis Peter F Gontha pada laman Facebooknya, baru-baru ini.

Baca juga: Pemerintah Diingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 di Luar Jawa Bali

"Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo, Komandan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) Bapak Luhut Binsar Pandjaitan mulai dianggap relatif sukses oleh asing, teruskan bapak-bapak," lanjutnya.

Sebagaimana diberitakan, di Indonesia telah mengalami tren penurunan setelah PPKM.

Berita Rekomendasi

Informasi yang didapat, angka keterisian BOR di seluruh Indonesia yang sempat menyentuh angka 77,07 persen pada 11 Juli 2021, perlahan menunjukkan penurunan menjadi 75,9 persen selama tiga pekan terakhir.

Kemudian persentasenya kembali menurun ke angka 70,6 persen dan di pekan terakhir menjadi 56,81 persen.

Data pada Jumat (6/8/2021) untuk BOR di Pulau Jawa dan Bali turun menjadi 57,4 persen. BOR non-Jawa Bali turun menjadi 56 persen dan beberapa provinsi mencatatkan penurunan BOR cukup signifikan.

Data Provinsi DKI Jakarta per Kamis, 5 Agustus 2021 menunjukkan persentase keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 kini menjadi 47 persen dan ruang ICU (Intensive Care Unit) menjadi 70 persen.

"Angka BOR itu tempat tidur sudah turun lagi menjadi 47 persen dan ICU turun menjadi 70 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Jumat (6/8/2021) kemarin.

Riza menyebut tingkat keterisian BOR di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 terus menurun karena makin tingginya jumlah warga yang divaksinasi.

Tiga pekan sebelumnya BOR rumah sakit rujukan Covid sempat mencapai 93-94 persen.

Selain itu, Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Dewi Sartika mengatakan, grafik pertambahan kasus di Jabar mulai menurun dibanding pekan lalu. Hal ini sejalan dengan BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar yang menurun.

“Yang menggembirakan, keterisian tempat tidur di rumah sakit menurun. Hari ini sudah di angka 48,13 persen, turun 2,22 persen dari hari sebelumnya," ujar dia, Jumat (6/8/2021).

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, BOR isolasi covid-19 di rumah sakit rujukan seluruh Jatim mulai menurun.

Khofifah menyebut BOR isolasi saat ini 67 persen dari sebelumnya 80 persen. Khofifah juga terus mengingatkan kepada seluruh warga Jatim agar terus disiplin protokol kesehatan, guna menekan penyebaran Covid-19.

"Angka ini bisa terus menurun. Syaratnya, tetap disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi. Dengan begitu, kegiatan belajar tatap muka bertahap bisa segera dilaksanakan, dunia wisata dan transportasi bisa beroperasi kembali, seniman dan budayawan dapat kembali berkarya serta kegiatan keagamaan berjalan seperti semula. Insyaallah Jatim bisa," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas