Dua Nama di Bursa Calon Panglima TNI: Selain Rekam Jejak Baik, ELSAM Minta Komitmen Perlindungan HAM
Saat ini ada dua nama Jenderal yang mencuat dan digadang-gadang akan menggantikan posisi Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
Editor: Choirul Arifin
Busyrol menegaskan, jika dalam perspektif keberimbangan rotasi antar-matra, maka sesuai urutan, saatnya Presiden merotasi pimpinan TNI dari AU ke AL.
Langkah normatif ini penting untuk diperhatikan dan harus diambil untuk menjaga stabilitas internal TNI, namun dengan tetap memperhatikan berbagai kriteria lain yakni bebas dari pelanggaran HAM.
Namun Busyrol enggan memaparkan lebih detail terkait sosok Laksamana TNI Yudo Margono sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan alasan belum memiliki data dan laporan.
Baca juga: Profil 2 Calon Kuat Panglima TNI, Andika Perkasa dan Yudo Margono
"Untuk itu saya belum bisa komentar lebih jauh. Kami belum mempunyai laporan," paparnya.
Saat ini ada dua nama Jenderal yang mencuat dan digadang-gadang akan menggantikan posisinya sebagai Panglima TNI.
Kedua sosok yang namanya kerap santer dibicarakan adalah KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAD Jenderal Andika Perkasa namun siapa nantinya yang akan dipilih untuk menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto adalah hak prerogatif dari Presiden Jokowi.
Anggota Komisi I (Bidang Pertahanan) DPR RI Effendi Simbolon menyebut, saat ini calon Panglima TNI mengerucut pada kedua nama di atas.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL gitu," kata Effendi Simbolon saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
Berikut profil singkat Jenderal Andika dan Laksamana Yudo Margono:
1. Profil Jenderal Andika Perkasa
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964. Dia adalah menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.
Dilansir Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.