DPR Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan
Gus Muhaimin tidak bisa membayangkan ketika menyaksikan video warga Afghanistan berbondong-bondong meninggalkan negaranya berebut naik ke pesawat AS.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 26 Warga Negara Indonesia (WNI) telah tiba di Tanah Air dari Afghanistan pada Sabtu (21/8/2021) sekitar pukul 03.05 WIB.
Mereka mendarat dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU).
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengapresiasi langkah cepat Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerjasama dengan TNI untuk mengevakuasi para WNI di Afghanistan yang saat ini dalam kondisi tidak menentu, pasca-pengambilalihan kembali kekuasaan oleh Kelompok Taliban.
"Alhamdulillah, para WNI kita yang berada di Afghanistan telah berhasil dievakuasi dan sudah tiba di Tanah Air dengan selamat. Tentu ini bukan perkara mudah mengevakuasi warga dari sebuah negara yang masih dalam situasi tidak menentu, masa peralihan kekuasaan," kata Gus Muhaimin kepada wartawan, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: Cerita Skadron Udara 17 TNI AU Saat Evakuasi WNI dari Afghanistan, Sempat Terkendala Kerumunan Massa
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa salah satu tugas negara yang diatur dalam konstitusi adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Dia tidak bisa membayangkan ketika menyaksikan video warga Afghanistan berbondong-bondong meninggalkan negaranya dengan berebut naik ke pesawat milik Amerika Serikat dan bahkan ada beberapa di antaranya yang akhirnya tewas saat berebutan naik ke pesawat.
"Itu menunjukkan bahwa situasi di Afghanistan belum aman sehingga warganya berbondong-bondong pergi meninggalkan negaranya," ucapnya.
Terkait kekuasaan pemerintahan yang kini diambil alih Kelompok Taliban, Gus Muhaimin mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia perlu untuk tetap berhati-hati dan tidak tergesa-gesa mengakui Taliban sebagai pemerintah yang baru di Afghanistan.
Pemerintah Indonesia, menurut Gus Muhaimin, perlu mencermati setiap perkembangan yang masih berlangsung dinamis di negara itu.
Dengan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif dan posisi Indonesia yang selama ini tidak memilik persoalan bahkan memiliki hubungan yang baik terhadap Pemerintah Afghanistan maupun pihak Taliban, Gus Muhaimin mendukung posisi Indonesia sebagai penengah konflik yang terjadi antara kedua belah pihak demi terwujudnya perdamaian di negara itu.
Ia juga menilai tepat langkah pemerintah yang memastikan misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi meskipun situasi keamanan di Afghanistan memburuk setelah gerilyawan Taliban menguasai ibu kota negara.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha pada Senin (16/8/2021) mengatakan bahwa misi diplomatik Indonesia akan dioperasikan oleh staf esensial yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan.