Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berharap Tuntutannya Diproses UNHCR, Imigran Afghanistan: Kami Ini Manusia, Kami Punya Kehidupan

Ratusan imigran Afghanistan menggelar aksi di depan kantor Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR)

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Berharap Tuntutannya Diproses UNHCR, Imigran Afghanistan: Kami Ini Manusia, Kami Punya Kehidupan
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Ratusan imigran Afghanistan yang menggelar aksi di depan kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan imigran Afghanistan menggelar aksi di depan kantor Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) yang berlokasi di Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).

Adapun dalam aksi yang berakhir pada sekira pukul 16.30 WIB tersebut, para imigran menuntut kejelasan nasib mereka kepada pihak UNHCR di Indonesia untuk dapat dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.

Hakmat seorang pengungsi yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan ratusan imigran tersebut sudah terlalu lama berdiam di Indonesia dengan tanpa hak.

"Kita tidak bisa tinggal di sini selamanya, kita punya kehidupan sendiri, kita juga manusia, kita punya keluarga," ucap Hakmat kepada Tribunnews.com, usai jalannya aksi.

Bahkan kata dia, sejak 9-10 tahun warga negara Afghanistan pencari suaka yang hidup di Indonesia tak jarang dari mereka yang merasa stres.

Hal itu karena mereka tidak memiliki hak untuk bersekolah bahkan bekerja.

Baca juga: Gelar Aksi di Depan Gedung UNHCR, Imigran Afghanistan Tuntut Hal ini

BERITA REKOMENDASI

Total ada 14 orang yang memilih mengakhiri hidup selama para pengungsi tersebut datang ke Indonesia.

"Sampai sekarang 14 orang sudah mengakhiri hidup, karena apa? Karena dia stres, karena dia jauh dari keluarganya karena dia gak bisa kerja di sini, gak ada izin kerja gak ada hak-hak seperti bisa bersekolah atau universitas," katanya.

Kendati untuk kembali ke Afghanistan yang merupakan negara asalnya, Hakmat mengatakan hal tersebut tidak mungkin dapat terlaksana.

Baca juga: Demo di Depan Gedung UNHCR, Warga Afghanistan Terlibat Bentrok dengan Kepolisian

Mengingat kondisi di Afghanistan saat ini telah dikuasai Taliban.

"Sekarang saja kita semua sangat khawatir tentang keluarga kami, hal-hal di negara kami sudah kacau banget," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas