Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut PAN Masuk Koalisi, Prediksi Rombak Kabinet Menguat hingga Demokrasi Dianggap Tak Berkualitas

Buntut PAN masuk koalisi, prediksi perombakan kabinet menguat hingga Demokrasi dianggap semakin tidak berkualitas.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Buntut PAN Masuk Koalisi, Prediksi Rombak Kabinet Menguat hingga Demokrasi Dianggap Tak Berkualitas
Chaerul Umam
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. 

TRIBUNNEWS.COM - Buntut dari merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, berbagai prediksi mulai bermunculan.

Satu di antara prediksi adalah terjadinya perombakan dalam kabinet Indonesia Maju.

Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie memprediksi, dalam waktu dekat akan terjadi perombakan dalam kabinet Indonesia Maju.




Jerry mengatakan dua nama kader PAN berpotensi bakal dipercaya Jokowi bertugas di kabinet.

Baca juga: Isu Pergeseran Kabinet Menguat Pasca PAN Ikut Koalisi

Baca juga: Gabung Koalisi Jokowi, PAN Jawab Sindiran PSI soal Pengurus Jadi Menteri tapi Kader Tembaki Jokowi

"Saya lihat antara Zulkifli Hasan atau Hatta Rajasa yang bisa masuk kabinet. Bisa saja 1 atau 2 kader PAN yang bakal masuk kabinet," kata Jerry kepada Tribunnews.com, Jumat (26/8/2021).

Dia melanjutkan, kemungkinan dua atau salah satu dari nama tersebut akan menggantikan menteri dari kalangan profesional.

"Jika Zulhas masuk, bisa diplot ke Menteri Koperasi dan UMKM. Periode lalu kader PAN juga di MenPAN-RB dan bisa saja dikembalikan, lalu Tjahjo Kumolo ditarik di kementerian lain. Atau (Zulhas) bisa saja di Menteri Kehutanan," kata Jerry.

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. (Chaerul Umam)
BERITA TERKAIT

Jerry meyakini jika partai politik berafiliasi dengan pemerintah, maka akan ada semacam transaksi berupa pos atau jabatan setingkat menteri.

"Memang sudah begitu budaya politik kita, tapi bagi saya tak masalah mau masuk kabinet, yang penting mereka duduk di posisi yang tepat atau right man at the right place, bukan sebaliknya," ujarnya.

Di sisi lain, ada juga pihak yang menyayangkan masuknya PAN ke dalam koalisi Jokowi.

Pasalnya, masuknya PAN dianggap membuat demokrasi di Indonesia semakin tidak berkualitas.

Baca juga: Elite PAN Tunggu Pernyataan Jokowi Soal Komposisi Koalisi

Baca juga: PAN Gabung Pemerintah, PKS Ingatkan Jangan Jadi Koalisi Obesitas 

Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun.

Menurutnya, PAN berkoalisi justru di saat rezim pemerintahan berada dalam performa terburuknya, terlepas dari persoalan pandemi dan dampak ekonomi.

"Ini menunjukkan PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan terlihat sangat pragmatis, demi mengejar hal pragmatis dalam kekuasaan maupun kepentingan lainya," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (27/8/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas