Data Pengguna eHAC Diduga Bocor, TB Hasanuddin Soroti Peran BSSN
Data pengguna aplikasi eHAC bocor, TB Hasanuddin menyoroti lemahnya peran BSSN dalam memproteksi sistem data yang dimiliki kementerian dan lembaga.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi eHAC yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menampung data telusur Covid-19 serta berisi identitas lengkap seseorang yang hendak bebergian, diduga mengalami kebocoran.
Adapun temuan ini disampaikan oleh Tim peneliti vpnMentor, Noam Rotem dan Ran Locar.
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menyoroti lemahnya peran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam memproteksi sistem data yang dimiliki oleh kementerian dan lembaga.
"Saya kira ini sangat disesalkan di mana yang namanya BSSN ini belum mampu memprotect secara optimal," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Kebocoran Data Aplikasi eHAC
Baca juga: Kemenkes : Dugaan Data Bocor Terjadi pada Aplikasi e-HAC Versi Lama
Baca juga: Data Pengguna eHAC Bocor, PKS: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab!
Legislator PDI Perjuangan (PDIP) itu juga menyoroti minimnya perlengkapan dan lemahnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki BSSN.
Namun demikian, Hasanuddin menyatakan bahwa BSSN telah berupaya bekerja sama dengan kementerian atau lembaga lainnya.
"Tapi BSSN terus melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk kemampuan dalam meningkatkan proteksi," ucapnya.