Panglima TNI Soroti Angka Positivity Rate Provinsi Sulut, Disebut Masih Jauh di Atas Standar WHO
Salah satu yang menjadi faktor penyebab meningkatnya angka kasus positif adalah kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Selain itu, Pemda juga perlu untuk mengedukasi masyarakat agar mau dirawat di Isoter.
"Isoter memudahkan monitoring dan perawatan sehingga segera tertangani apabila terjadi perburukan pada pasien. Dengan demikian pasien dapat ditangani sesegera mungkin karena isoter telah dilengkapi nakes, obat-obatan, alkes dan sarana pendukung lainnya," kata Hadi.
Terkait vaksinasi, kata Hadi, Pemda bersama instansi terkait, TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan sinergitas, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam serbuan vaksinasi.
Dalam rangkaian kegiatannya di Sulawesi Utara Hadi, Arief, dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito juga meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 meninjau serbuan vaksinasi dengan target 2.000 dosis.
Kegiatan tersebut didukung dengan 80 Nakes yang terdiri dari TNI 40 Nakes, Polri 16 orang dan Pemda 24 Nakes.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Holding Farmasi BUMN Pastikan Ketersediaan Stok Obat dengan Harga Terjangkau
Di samping itu di tiap-tiap Kodim di wilayah Sulut juga dilakukan vaksinasi serentak.
Hadi juga sempat berdialog virtual dengan para Dandim yang di wilayahnya yang melaksanakan vaksinasi.
"Pak Dandim, Kapolres dan Bupati harus terus bersinergi ya dalam melaksanakan serbuan vaksinasi, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sulawesi Utara," kata Hadi.
Kemudian Hadi, Ganip, dan Arief selanjutnya mengecek kesiapan 4 Pilar dalam mengawaki aplikasi Silacak untuk membantu menangani covid-19 di Sulut.
Ia mengatakan kunci keberhasilan pengendalian Covid-19 di Sulawesi Utara adalah meningkatkan tracing kontak erat.
"Tracing kontak erat memang harus benar-benar kita masifkan," kata Hadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.