Basarnas Jelaskan Upaya Pencarian KM Bali Permai yang Hilang di Samudera Hindia
Basarnasjelaskan KM Bali Permai -169 dengan 19 awak kapal mengalami lost contact di Samudera Hindia dan hingga saat ini belum ditemukan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
Terkait dengan 19 awak kapal, JRCC Australia bersama dokter ahli di bidang survival memberikan 3 penilaian.
Pertama, jika kapal terbalik dan ABK jatuh ke laut menggunakan lifejacket maka batas waktu bertahan hidup atau selamat, kemungkinannya sangat kecil sampai hari terakhir operasi SAR yakni tanggal 2 Agustus.
Kedua, jika kapal terbalik dan ABK menggunakan rakit, kemungkinan selamat sampai matahari tenggelam pada 2 Agustus 2021.
Ketiga, jika kapal hanya mengalami kerusakan pada alat komunikasi saja, kemungkinan ABK hidup masih besar mengingat logistic di kapal tersebut lebih dari cukup.
Berdasarkan analisa dan aspek efektivitas, tim SAR selanjutnya menghentikan operasi pencarian tersebut.
Selanjutnya, Basarnas menyebarkan informasi (e-broadcast) terkait hilangnya kapal tersebut kepada semua kapal yang melintas di sekitar LKP untuk mengevakuasi dan melapor jika menemukan korban atau kapal tersebut.
Terkait informasi ke keluarga korban, Basarnas menjelaskan hal tersebut sudah dilakukan oleh pemilik kapal.
Basarnas menegaskan bekerja sesuai laporan, di mana yang memberikan laporan adalah pemilik kapal dan bukan masing-masing keluarga korban.
“Sampai saat ini, kami masih melakukan pemantauan di LKP. Jika ada informasi akurat keberadaan korban maka secara otomatis operasi SAR kembali kami aktifkan,” kata Kepala Kantor SAR Denpasar Gede Darmada pada Senin (6/9/2021).
Secara keseluruhan, tim SAR yang terlibat dalam operasi tersebut yakni Basarnas, JRCC Australia, Australia Defence Force (ADF), Chobam Ops, Maxem Aviation, Kementerian Luar Negeri - KJRI Perth, PSDKP Kementrian Kelautan dan Perikanan, dan PT Putra Jaya Kota.
Natalius Pigai Minta Penjelasan Terbuka Soal Hilangnya KM Bali Permai
Mantan Komisioner Komnas HAM RI Natalius Pigai meminta penjelasan terbuka terkait hilangnya KM Bali Permai.
Natalius yang mengaku menerima laporan dari pihak keluarga korban mengatakan KM Bali Permai mengalami lost contact dari sistem monitor (VMS) pada 30 Juli 2021 di lokasi operasi penangkapan Ikan Samudera Hindia.
Lokasi tersebut, kata Pigai, berjarak 1.471 Nm dari Kansar Denpasar.